SAMPIT—Selama tahun 2017 ini, penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kotim yang terdata oleh Dinas Kesehatan setempat mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, khusus untuk penderita DBD yang meninggal dunia mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim dr Faisal Novendra Cahyanto menyampaikan, di tahun ini jumlah penderita DBD hingga pekan ini ada sekitar 180 kasus. Menurutnya hal ini menjadi jumlah kasus terendah selama sepuluh tahun terakhir, kendati disayangkannya jumlah penderita yang meninggal mengalami peningkatan.
”Tercatat lima kasus kematian tahun ini yang disebabkan DBD. Hal ini menjadi perhatian dan akan menjadi bahan evaluasi kami dalam penanganan DBD. Dan saya mengimbau kepada masyarakat, agar jika ada keluarganya yang mengalami demam supaya segara diperiksakan ke tempat pelayanan kesehatan terdekat,” imbuhnya, Senin (13/11) kemarin.
Faisal melanjutkan, setelah ada kasus kematian pasien DBD beberapa waktu di kawasan perkebunan sawit di wilayah Kecamatan Cempaga, pihaknya langsung melakukan deteksi dan respons cepat. Salah satunya langsung melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Selain itu pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit di sana, agar juga melakukan upaya penyehatan lingkungan sekitar perusahaan. Terutama di tempat tinggal para karyawan, petugas medis yang ada di wilayah tersebut juga diminta untuk membantu menyehatkan lingkungan, termasuk sanitasi.
”PSN merupakan salah satu upaya yang paling ampuh untuk menekan kasus demam berdarah. Upaya fogging fokus di daerah yang terjadi kasus juga akan dilakukan, dan akan diikuti dengan larvasidasi serta PSN,” pungkas Faisal.
Ditambahkannya, pada bulan Desember hingga Januari nnati biasanya ada peningkatan kasus DBD, sehingga hal tersebut akan diwaspadai.(dc/gus)