PANGKALAN BUN-Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Ahmadi Riansyah melakukan monitoring pengerjaan jalan sepanjang 70 kilometer oleh pihak konsorsium Perusahaan Besar Swasta (PBS) perkebunan sawit dan tambang, di Kecamatan Arut Utara, Rabu (15/11) tadi. Dirinya menilai, progress pengerjaan jalan tersebut masih mengecewakan, karena tidak dilakukan dengan serius.
Monitoring itu dilakukan mulai jalan yang digarap oleh pihak PT Astra sepanjang 32 kilometer yang baru mulai dikerjakan. Diketahui, perusahaan itu baru mengerjakan sekitar 10 hari dengan membuka badan jalan, selebar 16 meter dan sepanjang 12 kilometer.
Selanjutnya Ahmadi Riansyah dan rombongan melihat pengerjaan ruas jalan yang ditangani oleh PT BJAP I dan PT BJAP II sepanjang 16 kilometer. Namun dilokasi itu belum ada tanda-tanda ada pengerjaan jalan. Melihat hal itu, Ahmadi merasa kaget dan menilai seolah-olah perusahaan tersebut meremehkan pengerjaan jalan yang ditinjaunya itu.
Sementara itu, pada kesepakatan awal yang ditandatangani oleh perusahaan peserta konsorsium di tanggal 9 Agustus 2017 lalu, mereka sepakat untuk membangun jalan di wilayah itu.Dan Pemkab Kobar menargetkan terlaksana hingga 20 Desember 2017.
Setelah, Wakil Bupati Kobar ini lanjut meninjau pengerjaan jalan oleh pihak PT Korintiga Hutani, yang dinilainya cukup bagus. Dari total 10 kilometer yang menjadi tanggung jawab perusahaan itu, sudah sebagian besar dikerjakan dengan baik.
Bahkan dari PT Korintiga Hutani, menargetkan pengerjaan jalan itu selesai pada tanggal 15 Desember atau sebelum waktu yang ditetapkan oleh Pemkab Kobar. Saat ini PT Korintiga Hutani terus mengerahkan alat berat, dan saat ini proses penimbunan latrit.
Dan terakhir, lokasi yang ditinjau yakni ruas jalan yang ditangani oleh PT Ensburi Kalteng Mining. Perusahaan ini telah mengerjakan baru sekitar 35 persen dari total ruang yang ditangan, yakni sepanjang 10 kilometer.
Ahmadi menegaskan, pembangunan jalan ini bukan main-main dan Pemkab Kobar sangat serius dalam hal ini. Karena taruhannya adalah kredibilitas bupati dan wakil bupati Kobar. Karena pembangunan jalan di Aruta sepanjang 70 kilometer ini adalah terobosan mereka di tahun pertama menjabat.
Hal ini sekaligus bukti bahwa Pemkab Kobar telah mrlakukan pembangunan dari pinggiran seperti yang diharapkan Presiden Jokowi.
"Saya harap peserta konsorsium juga bisa serius menangani pembangunan jalan. Serta kami juga mengharapkan pembangunan selesai di tahun 2017 ini. Namun PT BJAP I dan PT BJAP II belum melakukan pengerjaan jalan sama sekali. Tentu ini menjadi perhatian serius Pemkab Kobar. Jika dibilang kecewa, terus terang kami kecewa. Karena peserta konsorsium lainnya sudah mengerjakan," papar Ahmadi.
Ditegaskannya, Pemkab Kobar dalam waktu dekat akan memanggil PT BJAP secara khusus. Hal ini untuk mengetahui apa yang menjadi kendala perusahaan itu dalam pengerjaan jalan. "Padahal dari awal justru PT BJAP ini yang kelihatannya paling serius. Namun sampai sekarang malah paling ketinggala,” tambah Ahmadi.
Ditegaskannya, Pemkab Kobar datang meninjau ke lapangan untuk memberikan pesan kepada peserta konsorsium agar bisa menggenjot pengerjaan jalan itu. Sehingga nanti pada awal 2018 jalan bisa dilalui dengan baik.
"Pembangunan jalan secara konsorsium ini adalah yang paling besar selama ini yang nilainya mencapai Rp 35 Miliar lebih. Semua itu dilakukan untuk menunjang infrastruktur masyarakat di Aruta. Karena selama ini jalannya berlumpur dan sulit dilalui. Dengan pembangunan ini, ke depan jalan di sini supaya lebih baik," pungkas Ahmadi Riansyah. (rin/gus)