PANGKALAN BUN- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar seleksi kepada para pelajar SMA sederajat untuk memilih calon Duta Lingkungan Hidup 2017. Diharapkan peran serta generasi muda juga bisa terlibat dalam mencegah dan menanggulangi masalah lingkungan. 

Pelaksana tugas (Plt) Kepala DLH Kobar Agus Yuwono mengatakan, seleksi duta lingkungan hidup digelar setiap tahun. Hal ini dilakukan untuk menjaring para generasi muda yang mempunyai wawasan lingkungan.

"Seleksi duta lingkungan tahun 2017 ini untuk mencari generasi muda yang peduli dan berbudaya lingkungan. Maka dari itu proses seleksi juga dilakukan, karena yang mendaftar cukup banyak," terangnya.

Seleksi duta lingkungan Kobar 2017 ini sekaligus untuk mempersiapkan pemilihan duta lingkungan Provinsi Kalteng 2018. Sehingga yang dicari dalam proses seleksi ini, yang benar-benar terbaik.

"Dalam proses seleksi dari peserta yang berjumlah 36 ini,  terdiri dari putra 17 dan putri 19 ada sejumlah tahapan. Nantinya ada tahapan wawancara dan presentasi makalah tentang inovasi lingkungan dengan menggunakan bahasa Inggris. Serta nantinya bakal dicari tiga terbaik baik itu putra dan putri," papar Agus.

Dengan seperti itu, lanjutnya, proses seleksi duta lingkungan Kobar 2017 ini untuk meningkatkan peran serta generasi muda terhadap lingkungan hidup. Sehingga para duta lingkungan yang terpilih nantinya bisa menjadi penyemangat bagi teman sebayanya. 

"Harapan kami dari kegiatan ini generasi muda bisa mencegah dan menanggulangi masalah lingkungan yang semakin komplek," tambah Agus Yuwono.

Serta diharapkannya,  para calon duta lingkungan yang terpilih bisa mengkampanyekan mengenai masalah lingkungan dan bisa melakukan kegiatan nyata untuk mencegah munculnya masalah baru. Seperti melakukan aksi bersih-bersih sampah di pantai dan berbagai macam lainnya.

"Tujuan akhirnya adalah mengajak anak muda di Kobar untuk aktif, kreatif dan inovatif dan lebih peduli terhadap lingkungan. Serta menjadi panutan bagi semua warga Kobar, untuk bergerak di bidang lingkungan,"pungkas Agus. (rin/gus)