SAMPIT- Hasil pertanian cabai rawit di Kota Sampit, Kotawaringin Timur, melimpah. Kondisi ini membuat harga cabai kian murah. Petani pun khawatir merugi.
“Ya berbuah banyak, kalau tak segera dipanen akan banyak busuk dan bisa-bisa merugi, apalagi harganya kini murah,” jelas Nur faridah, petani cabai di Desa telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, belum lama ini.
Harga cabai rawit dari petani kini Rp 25 per kilogam. Jika sudah sampai ke tangan pedagang harganya mulai Rp 28 ribu per kilogram.
”Tentu jauh bila dibanding dengan harga cabai yang mencapai Rp 80 ribu per kilogram,” kata Nur.
Menurutnya penurunan harga akan terus terjadi dengan posisi harga jual terendah yakni sekitar Rp15 ribu per kilogram. Idealnya harga normal cabai menurut petani sekitar Rp 70 ribu per kilogram.
Kendati demikian, petani mengaku tetap bersyukur karena masih bisa setiap hari panen 45 kilogram per harinya.
Sementara itu, murahnya harga cabai rawit ini disambut dengan senang pelaku usaha kecil. Mereka bersyukur lantaran biaya produksi dapat dipangkas.
”Kalau harga cabai mencapai Rp 150 ribu per kilogram kami terpaksa mengurangi penggunaanya. Sambal, masakan pun kerap dikeluhkan pelanggan, katanya kurang mantap kalu kurang pedas. Makanya kalau cabai murah kami senang,” kata Ijon, pedagang makanan di Sampit.(oes)