PANGKALAN BUN - Padamnya jaringan listrik di Pangakalan Bun, Kotawaringin Barat, berdampak pada semua lini. Tak hanya dikeluhkan masyarakat, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Arut juga terkena imbasnya, distribusi air bersih menjadi tersendat.
”Kalau sudah listrik padam kami kebingungan karena mesin pompa air tidak bisa mendistribusi air ke pelanggan. Kebutuhan genset sangat mendesak untuk antisipasi saat pemadaman listrik terjadi,"jelas Direktur PDAM Tirta Arut Pangkalan Bun Sapriansyah, kemarin (25/11).
Ia memahami keluhan warga tidak mengalirnya air kepada pelanggan. Tetapi warga juga perlu paham bahwa kebutuhan genset PDAM masih belum terpenuhi. Ia berharap tahun depan akan segera terealisasi sehingga tidak ada kendala ketika listrik padam.
”Kami tidak bisa menjadwalkan karena padamnya listrik PLN juga mendadak. Kalau kendalanya listrik padam, kami masih kesulitan mengatasinya, satu-satunya jalan adalah pembelian genset, namun harganya juga besar,” jelasnya.
Dibeberkannya, ketika listrik padam dan aliran air tersendat maka akan membutuhkan waktu lama untuk dapat normal kembali. Sebab air harus mengisi pipa-pipa yang kosong terlebih dahulu.
”Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan kepada pelanggan. Harapan kita bisa segera diwujudkan oleh Pemkab Kobar terkait kebutuhan genset ini,” bebernya.
Diakui Sapriansyah bahwa beberapa waktu lalu memang terdapat kerusakan pada pipa induk di Jalan Tjilik Riwut sehingga aliran air tersendat. Namun setelah pengerjaan selesai disusul lagi dengan sering padamnya listrik akhirnya mengganggu distribusi air kepada pelanggan. Durasi padamnya listrik juga lama sehingga benar-benar berdampak pada aliran air PDAM.
Seperti diketahui berbagai keluhan banyak dilontarkan masyarakat melalui media sosial. Terutama soal padamnya listrik. Macetnya suplai air bersih dari PDAM seolah melengkapi kesulitan masyarakat dalam memenuhi dua kebutuhan vital tersebut. (sam/oes)