SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Kamis, 14 Desember 2017 15:12
Larangan Bakar Lahan Bikin Petani Mengeluh
KEBAKARAN: Sejumlah petugas Damkar Katingan saat memadamkan kebakaran hutan dan lahan di bahu Jalan Tjilik Riwut. (FOTO: DOK. ANGGRA / RADAR SAMPIT)

KASONGAN Aturan membuka lahan tanpa bakar dikeluhkan masyarakat, terutama para petani tradisional di Kecamatan Mendawai dan Katingan Kuala. Kini mereka menuntut solusi atas regulasi tersebut.

Warga Desa Mendawai Kecamatan Mendawai Dani (39) mengatakan, sejak larangan tersebut disosialisasikan beberapa tahun lalu, kini pihaknya tidak lagi berani membuka lahan pertanian maupun ladang dengan cara membakar.

"Kalau sekarang, melihat ada asap atau api sedikit saja, aparat kepolisian langsung datang. Itulah yang membuat kami takut, karena sudah banyak kejadian dan pelakunya ditangkap," ungkapnya, Rabu (13/12).

Menurutnya, buka lahan dengan cara membakar telah menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat setempat sejak dahulu. Tanpa dibakar, maka tanaman kurang subur dan berakibat terhadap hasil panen.

"Jadi kayu atau rumput-rumput liar di ladang itu kami bakar, tujuannya untuk menyuburkan tanah. Sehingga tidak butuh pupuk lagi selama pemeliharaan. Karena dilarang membakar, kami terpaksa mengeluarkan biaya lebih besar untuk menebang pohon. Hasil produksinya kini juga tidak sebagus dahulu," imbuhnya.

Sistem berladang masih dipertahankan masyarakat lokal di Kecamatan Mendawai dan Katingan Kuala sampai saat ini. Rata-rata para petani tradisional belum memahami mekanisasi persawahan.

"Ladang kami itu berada di tanah tinggi, hutannya juga masih lebat. Sehingga tidak mungkin mendatangkan alat berat untuk buka lahan. Makanya kami butuh solusinya seperti apa," tukasnya.

Jika aparat penegak hukum memberi kelonggaran atas permasalahan itu, pihaknya berjanji bakal bertanggung jawab penuh untuk menjaga lahan saat proses pembakaran berlangsung.

"Maksudnya sistem bakar, bukan hutannya langsung dibakar. Tapi hanya membakar pohon tumbang yang ada di tengah ladang untuk mendapatkan arangnya. Saya berharap aspirasi ini bisa dipertimbangkan, karena menyangkut kepentingan orang banyak sebab ini bagian dari kearifan lokal dari zaman dulu," pintanya.

Akibat larangan tersebut membuat para petani sistem ladang kini pasrah. Jumlah petaninya pun semakin lama semakin berkurang. Sebab mereka takut mengambil risiko harus berurusan dengan aparat hukum bahkan dipenjara.

"Walaupun di Mendawai dan Katingan Kuala ini dikenal sentra pertanian sistem sawah, tapi masih banyak juga masyarakat berladang. Akibatnya masyarakat terpaksa membeli beras untuk kebutuhan hidup selama ini," bebernya.

Di sisi lain, kebijakan pemerintah pusat terkait larangan membakar lahan dikhawatirkan bakal mempersulit perekonomian masyarakat. Apalagi harga komoditas karet sejauh ini masih sangat murah dan tidak dapat diandalkan lagi.

"Dulu masyarakat sejahtera karena usaha kayu, bekerja menambang emas kini juga dilarang. Bila masyarakat tidak berladang, dikhawatirkan bibit padi lokal masyarakat Dayak akan punah. Karena tidak ada lagi yang membudidayakan dengan berladang," pungkasnya. (agg/yit)


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:18

Maksimalkan Penataan Melalui Rapat Integrasi GTRA

SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten Sukamara menggelar Rapat Integrasi Penataan Aset…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:18

Pemda Bagikan 500 Lembar Bendera Merah Putih

SUKAMARA–Menyambut HUT RI ke-80, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:18

Lamandau Borong Piala di Peda KTNA XIV

NANGA BULIK - Kontingen Lamandau berhasil memborong sejumlah penghargaan pada Pekan…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:15

Warga Desa Hampalit Krisis Air Bersih, Pemkab Katingan Harus Bertindak

KASONGAN – Warga Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:26

Anggota Paskibraka Diminta Siapkan Diri Jelang Upacara HUT RI ke-80

SUKAMARA – Bupati Sukamara, Masduki, meminta seluruh anggota Pasukan Pengibar…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:25

Bantuan Seragam dan Tas Sekolah Mulai Disalurkan di Sukamara

SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten Sukamara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:25

Pemkab Lamandau Apresiasi Storytelling Contest 2025

NANGA BULIK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau memberikan apresiasi atas…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:19

DPRD Desak PDAM Katingan Segera Bayar Tunggakan Gaji Karyawan

KASONGAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan memberikan…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:11

Bupati Sukamara Pimpin Upacara di SDN Cabang Barat

SUKAMARA – Bupati Sukamara, Masduki, memimpin upacara bendera di SDN…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:10

Puskesmas Sukamara Sediakan Pemeriksaan USG Gratis bagi Ibu Hamil

SUKAMARA – Puskesmas Sukamara kini menyediakan layanan pemeriksaan ultrasonografi (USG)…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers