PALANGKA RAYA- Seakan tak ingin kecolongan dan menepis informasi bahwa peredaran narkotika sering kali melibatkan narapidana. Sekaligus mempersempit peredaran narkoba dan masuknya barang haram ke dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) atau ke rumah tahanan (Rutan).

Lapas Klas II A Palangka Raya, Rutan Klas II Palangka Raya dan Lapas Narkotika Klas II Kasongan serta Lapas Sampit, kini dipasangani dan dilengkapi perlengkapan X-ray, secanggih X-ray yang terdapat bandara-bandara besar seharga miliaran rupiah. Tak hanya itu dipasangi pula belasan Closed Circuit Television (CCTV) di segala penjuru rutan dan lapas.

Namun sayangnya benda pemindai barang itu belum bisa berfungsi secara optimal.Bahkan beberapa CCTV pun tak berfungsi karena kesambar petir. Padahal di empat lokasi itu X-ray sudah ada.

Hal ini terungkap saat Kepala Divisi Pemasyarakatan Kamenkumham Kalteng, Anthonius M Ayorbaba datang langsung ke Lapas Palangka Raya dan menghubungi pihak Rutan Palangka Raya, Senin (18/12).

“Iya ini nanti kita akan datangkan teknisinya dari pusat, kemarin sudah berfungsi tapi sekarang mati, makanya kita akan perbaiki, termasuk CCTV yang kesambar petir. Terlepas dari itu ini X-ray mirip seperti di bandara canggih dan sudah ada, selain itu ada CCTV dengan 16 titik sudah dipasang di seluruh Lapas dan Rutan,” ungkap Anthonius.

Lebih lanjut Anthonius mengatakan kedepan seluruh Lapas dan rutan di Kalteng sperti di Jakarta aka nada pemantauan dari tim pusat fasilitas dan terkoneknya ke kantor wilayah dan pusat, hanya saja masih dikembangkan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kerjasama dan Informasi.

“Semua benda akan terlihat, nantinya ini seperti dilantai Sembilan Kemekumham di Jakarta ada  control room (ruang kontrol) dan menteri bisa lihat beberapa lapas tertentu di Jakarta hingga Nusakambangan. Ya walaupun saat ini alat tadi sudah digunakan dan tapi belum terkoneksi, belum pengembangan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Palangka Raya, Lukman mengatakan dengan mesin itu pihaknya terbantu dalam pemeriksaan, walaupun saat ini belum berfungsi optimal.Pihaknya sampai saat ini memiliki 28 CCTV diseluruh Lapas, tetapi ada beberapa yang mengalami kerusakan.

”Kita pasang semua untuk memantau warga binaan, dari pojok ke pojok hingga ruang tahanan,” ucapnya.

Lukman menambahkan dengan bantuan du alat CCTV dan X-ray, personilnya sangat terbantu apalagi saat ini petugas sangat terbatas dengan menjaga 612 narapidana, yang padahal standar hanya 200 narapidana saja.

”Satu regu 20 orang harusnya, ini baru lima maka itu semoga cepat ada penambahan, untungnya ada X-ray dan CCTV bisa membantu. Apalagi itu alat itu cangih dan bisa terpantau semua, sempat berfungsi tetapi kini ada gangguan.Intinya kami siap untuk semua tugas,” pungkasnya. (daq/vin)