PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan gotong royong di Desa Keraya Kecamatan Kumai Kamis (21/12). Kegiatan tersebut untuk penanganan sementara abrasi pantai yang semakin parah.
Upaya gotong royong dilakukan untuk membuat tanggul sementara. Pasalnya abrasi pantai membuat jalan penghubung desa tergerus dan jembatan nyaris roboh. Untuk penanganam sementara Pemkab Kobar mengerahkan BPBD Kobar, Satpol PP dan Damkar, Tagana Kobar, Kecamatan Kumai dan masyarakat Desa Keraya.
”Terkait dengan abrasi pantai yang semakin parah Pemkab Kobar langsung tanggap terhadap bencana abrasi pantai. Karena abrasi di Desa Keraya ini sudah parah karena membuat sejumlah fasilitas jalan dan jembatan rusak,” kata Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah.
Pemkab Kobar melakukan aksi gotong royong yang di koordinidir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Aksi gotong toyong yang dilakukan berupa melakukan penimbunan tanah dan pasir dengan cara dimasukan ke dalam karung dan kemudian disusun di sepanjang pantai yang kondisinya parah.
”Penanganan ini upaya jangka pendek dengan aksi gotong royong ini bisa menangani abrasi pantai yang parah. Karena yang kita buat hanya tanggul sementara saja,” jelasnya.
Terkait pembangunan tanggul atau pemecah ombak memang sangat diperlukan di Desa Keraya. Adanya tanggul diyakini mampu mengurangi abrasi.
”Pembangunan tanggul pemecah ombak kita sudah usulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Semoga tahun 2018 ada bantuan, agar ke depan kita bangun tanggul pemecah ombak," jelasnya.
Menurut Ahmadi, abrasi di Desa Keraya ini sudah parah dan ke depan juga bakal menjadi pergatian Pemkab Kobar. Karena penanganan abrasi ini uga penting. Termasuk anggaran bencana yang sifatnya tidak terduga juga bisa digunakan untuk menangani abrasi pantai.
Sementara Kepala BPBD Kobar Hermon F Lion mengatakan, aksi gotong royong yang dilakukan ini sudah yang kedua kalinya. Pembuatan tanggul dengan cara menata karung yang diisi dengan tanah ini cukup bagus untuk penanganan sementara dalam kondisi darurat.
”Aksi gotong royong ini cukup efektif dalam menangani abrasi pantai. Dalam dua kali melakukan aksi sudah ada 5.000 karung tanah yang ditata untuk membuat tanggul sementara. Karena abrasi yang parah jalan nyaris putus dan jembatan nyaris ambruk. Namun kita tangani dan bisa berfungsi normal kembali,” jelasnya.
Abrasi pantai yang parah di Desa Keraya ini kurang lebih 350 meter saja. Ke depan dibutuhkan sekitar 5 sampai 6 ribu karung tanah untuk membuat tanggul sepanjang 350 meter.
”Untuk masalah dana karena ini kondisinya darurat jadi kami patungan. Dananya dari BPBD, Dinas PUPR dan Pemdes Keraya. Namun kita terbantu dengan banyak pihak yang terlibat. Ditambah lagi kedepan dukungan dari Pemkab Kobar. Supaya bencana abrasi pantai dapat tertangani secara serius,” pungkasnya. (rin/oes)