PANGKALAN BUN - Pembangunan Pasar Indra Sari berstandar nasional Indonesia (SNI) yang dibangun oleh kontraktor PT Sinar Sakti Mulya, kini sudah mencapai 100 persen. Pasar tersebut baru bisa operasional setelah persiapan pemberian nomor lapak dan kios.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kobar, Karjinto menyampaikan, setelah pembanguan pasar selesai, pihaknya akan melakukan pemberian nomor lapak dan kios, serta menyiapkan administrasi berkenaan dengan pedagang yang akan menempati pasar tersebut.
”Baru setelah semua siap, tentunya didahului dengan peresmian lalu dilakukan pengundian untuk para pedagang yang akan menempati kios maupun lapak, setelah itu pasar baru bisa operasional,” ujar Karjinto, Kamis (21/12) saat meninjau ke Pasar Indra Sari.
Karjinto meneruskan, pihaknya akan memprioritaskan kepada para pedagang korban kebakaran pada tahun 2013. Bila masih tersisa lapak dan kios, akan diperuntukan bagi pedagang yang belum mendapatkan lapak.
”Hanya saja saat ini tempat parkir belum diselesaikan, jadi setelah ini semua lapak pedagang yang ada di Pasar Indra Sari yang tidak permanen akan dibongkar untuk membuat jalan masuk dan keluar,” tukasnya.
Karjinto menambahkan, pada pembangunan tahap 3 nantinya akan meliputi penyempurnaan pemasangan travelator, tandon air, IPAL dan rumah genset. Pembangunan pasar Indra Sari ini memakan anggaran ABPB Kobar pada pertama sebesar Rp 19,5 miliar dan tahap kedua Rp 12,5 miliar.
”Semoga bisa mendahului anggaran perubahan dan anggaran lain yang perlu ditambahkan, jadi pasar lebih sempurna lagi,” pungkasnya.(jok/oes)