PANGKALAN BUN— Rencana pembangunan bandara baru di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai, masih terganjal pelepasan status fungsi kawasan. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat terus berusaha agar pelepasan status kawasan supaya cepat keluar agar pembangunan segera terwujud.
Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, rencana pembangunan bandara baru ini juga salah satu hal penting. Pasalnya sudah banyak anggaran yang dikucurkan untuk perencanaan pembangunan bandara.
Namun terakhir, semua proses perencanaan tidak bisa di lanjutkan karena belum adanya pelepasan status kawasan. Lokasi bandara baru di Desa Sebuai, Kecamatan Kumai, statusnya lahan adalah hutan produksi (HP).
”Kita ketahui bahwa lokasi bandara baru adalah HP. Sehingga harus ada pelepasan kawasan atau tukar guling kawasan. Hanya itu saja yang menjadi ganjalan,” Kata Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah.
Meski demikian Pemkab Kobar bakal terus berusaha agar proses pelepasan status fungsi kawasan bisa keluar. Sehingga tahapan untuk bandara baru bisa dilanjutkan. Bandara baru nanti diharapkan bisa menunjang pembangunan di Bumi Marunting Batu Aji.
”Bandara baru ini sangat penting. Sama halnya program pariwisata perlu bandara yang ideal dengan yang lebih besar dan harga tiket yang kompetitif. Maka pariwisata di Kobar bisa meningkat drastis,” jelasnya.
Pemkab Kobar bakal terus berjuang agar ada peningkatan kemajuan. Salah satunya bandara baru lahan yang disiapkan mencapai 2.500 hektare. Sehingga ke depan tidak kesulitan untuk pengembangan bandara.
”Dengan lahan yang kita siapkan seluas itu supaya bandara baru bisa menjadi bandara Internasional,” jelasnya.
Sejumlah upaya yang telah dilakukan Pemkab Kobar terkait rencana bandara baru yakni pada tahun 2013 melakukan studi kelayakan, tahun 2014 pembuatan masterplan, tahun 2015 ada dua kegiatan yakni melakukan rencana teknik terinci (RTT) dan analisis mengenai dampak lingkungam (Amdal). Di tahun 2016 telah dibangun parit keliling dan gapura pintu masuk bandara.
”Tahapan yang kita lakukan ini melibatkan konsultan yang berkompeten di bidangnya. Serta sudah mendapat restu dari Gubernur Kalteng. Butuh usaha keras dan doa dari masyarakat supaya bandara baru bisa cepat terwujud,” pungkasnya. (rin/oes)