KOTAWARINGIN LAMA – Meski belum setenar tempat wisata alam lainnya di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), objek wisata alam Danau Gatal di Desa Rungun, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), mulai mendapat perhatian para pelancong. Namun, sejumlah pengunjung merasa khawatir karena adanya preman di sekitar Danau Gatal.
Akun instagram nandoverde mengaku khawatir ke Danau Gatal karena banyak preman mabuk-mabukan dan suka memalak. “Info dari orang daerah Kotawaringin Lama banyak premannya,” kata nandoverde, Rabu (27/12) kemarin.
Masih menurut nandoverde, sudah dua bulan ini dia dan teman-temannya ingin membuat video Danau Gatal, namun trauma karena pernah diadang preman.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Rungun Gusti Mawardi memastikan objek wisata Danau Gatal aman dari preman. Kalau memang ada gangguan, pengunjung bisa lapor pihak kepolisian atau Dinas Pariwisata Kabupaten Kobar.
Hal senada juga disampaikan Camat Kolam Yudhi Hudaya. Orang nomor satu di kecamatan tertua di Kobar ini menyesalkan adanya isu preman. Dia menegaskan tidak ada aksi preman di Danau Gatal. Isu gangguan preman adalah fitnah dan merupakan kempaye hitam bagi perkembangan wisata alam Danau Gatal.
”Kita saat ini sedang gencarnya mempromosikan tempat wisata di Kecamatan Kotawaringin Lama, termasuk Danau Gatal. Tudingan banyaknya preman di wilayah ini merusak citra dan menodai usaha kita mempromosikan tempat wisata,” ucap Yudhi.
Yudhi meminta kalau memang ada gangguan keamanan segera dilaporkan ke pihak yang berwajib. Pengunjung juga bisa menghubungi Pemerintahan Desa Rungun.
Kapolsek Kolam Iptu I Made Rudia melalui Kanit Reskrim Bripka Wahyono menyebut, belum ada laporan pengunjung Danau Gatal dipalak ataupun mendapat tindakan pidana lainnya.
“Wilayah hukum Pelsek Kolam bebas dari preman terutama di objek wisata Danau Gatal. Kalau memang ada pengunjung yang mengalami pemalakan atau pun gangguan lain segera melapor,” kata Wahyono.
Di samping itu Wahyono juga menjamin keamanan seluruh pengunjung Danau Gatal termasuk. Bagi rombongan yang akan membuat kegiatan di tempat wisata tersebut, diharapkan melapor dan meminta bantuan keamanan.(gst/yit)