SAMPIT— Upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), untuk memindah para nelayan yang tinggal di kawasan pinggir Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, hingga saat ini terus dilakukan. Puluhan kepala keluarga (KK) sudah menempati rumah relokasi tersebut.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kotim Juanda menyampaikan, hingga saat ini sudah 34 KK yang pindah dari pinggir pantai dan menempati rumah relokasi yang diberikan oleh pemerintah tersebut.
”Tahap awal ini ada 88 unit rumah yang disiapkan, diutamakan yang tinggal di pinggir pantai terlebih dahulu. Sebab hingga saat ini sudah ada sekitar 60 KK yang menyatakan siap untuk pindah,” jelas Juanda, Kamis (28/12).
Sejak lima tahun terakhir, sudah lebih dari 30 rumah warga terpaksa dibongkar karena fondasinya ambles akibat tanah tergerus abrasi. Aset wisata milik pemerintah juga banyak yang rusak tergerus ombak.
”Sebagian dari warga masih ada yang melakukan pembongkaran rumah mereka sendiri, sebab mereka memang diberi tenggat waktu hingga akhir tahun ini,” ujarnya.
Berdasarkan data ada sekitar 300 KK yang harus direlokasi, namun dilakukan secara bertahap. Sehingga pada tahap awal ini diprioritaskan yang tinggal di bibir pantai terlebih dahulu untuk direlokasi sehingga tidak terancam abrasi.
Sebelumnya Bupati Kotim Supian Hadi beberapa kali juga menyampaikan, bahwa pemindahan harus dilakukan segera. Sebab, jika tidak akan banyak lagi rumah warga yang jadi korban. Demikian juga rumah yang disediakan untuk relokasi juga harus segara ditempati.
”Instansi terkait, camat, dan kepala desa sudah saya minta untuk segera menyelesaikan permasalahan ini dan agar memberikan pengertian kepada warga,” kata Supian Hadi. (dc/oes)