SAMPIT – Terbatasnya stok galian C menjadi alasan pengusaha menaikkan harga jual. Pasir yang awalnya hanya Rp 150 ribu naik menjadi Rp 180 ribu per truk.
Syaif, pengawas lahan galian C milik Sudarminto di Jalan Jenderal Sudirman Kilometer 18, mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan semua pemilik lahan terkait kenaikan harga pasir per 1 Januari 2018.
Menurutnya, biaya spare part excavator mulai naik. Selain itu, stok galian C juga semakin terbatas.
”Itulah mengapa kami menaikan harga tersebut,” Syaif, Kamis (4/1).
Pada awal Desember 2017, pasir sempat naik menjadi Rp 170 ribu. Karena adanya protes dari sopir pengangkut, harga diturunkan lagi menjadi Rp 150 ribu.
”Kita sudah rapat bersama Ketua Asosiasi Lahan Galian C. Kita semua sepakat menaikan harga untuk pasir cor jadi Rp 180 ribu,” beber Syaif.
Kiki, salah seorang supir truk pengakut pasir, mengakui bahwa harga untuk pasir sudah naik. ”Harga pasir sekarang sudah menjadi Rp 180 ribu. Jadi untuk dalam kota ini, kami jual lagi sampai Rp 480 ribu. Dulu harga pasir di lahan Rp 150 ribu, jualnya Rp 450 ribu. Karena sudah naik Rp 30 ribu, maka kita jua Rp 480 ribu per rit,” ungkap Kiki.
Sementara Saud (26) salah seorang pengawas lahan galian C tanah uruk milik Rudianur mengatakan, pihaknya tidak menaikkan harga jual tanah uruk.
”Harga di sini Rp 75 ribu per rit. Dari dulu juga kami menjual dengan harga segitu. Tahu saja isunya kalau ada kenaikan harga, cuman kami di sini masih dengan harga yang dulu-dulu saja,” ujarnya. (rm-85/yit)