SAMPIT — Pemecahan rekor pada Museum Rekor Indonesia (Muri), yakni penyajian 5.000 porsi nasi kuning dengan bahan beras Siam Epang, dinilai membantu para petani beras tersebut, dalam hal promosi.
Koordinator Pemecahan Rekor MURI dan Koordinator Repsepai Ramah Tamah HUT Kotim ke-65, Alang Arianto menyampikan, dalam rangka kegiatan tersebut masyarakat dari desa dan kecamatan juga turut dilibatkan, untuk memeriahkan HUT Kotim tahun ini. Menurutnya pemecahan rekor ini juga untuk membantu petani Kotim mempromosikan beras Siam Epang.
”Persiapan sudah mencapai 80 persen, seluruh masyarakat dilibatkan agar semakin semarak dan meriah. Pihak desa dan kecamatan juga sudah menyatakan kesiapannya, untuk turut serta,”ujarnya, Jumat (5/1).
Disampaikannya juga, nanti akan disiapkan hadiah bagi para peserta yang ikut serta dalam pemecahan Rekor Muri tersebut. Mereka masing-masing akan memegang kupon. Bagi yang beruntung akan mendapatkan hadiah yang telah disediakan oleh panitia.
"Semua elemen harus terlibat karena ini merupakan rangkaian HUT Kotim ke-65. Sehingga tanpa masyarakat Kotim, kegiatan ini tidak akan sukses," terang Alang.
Sementara itu, Ketua Pemuda Tani Kotim, Abdur Rasid menyatakan, dengan adanya kegiatan ini para petani merasa terbantu untuk mempromosikan produk mereka. Sebab selama ini, untuk pemasaran produk memang sedikit kesulitan, dengan adanya kegiatan ini lebih terbantu sebab beras mereka mulai laku di pasaran.
”Beras siam epang kian laku dan petani merasa terbantu dengan terobosan yang dilakukan pemerintah,” tandasnya. (dc/gus)