NANGA BULIK – Sepekan setelah perayaan Natal dan Tahun Baru 2018 lalu, harga beberapa jenis bahan pangan masih tinggi, bahkan ada yang cenderung meroket hingga dikeluhkan oleh masyarakat Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau.
Pantauan koran ini, harga ayam potong di Pasar Saik Nanga Bulik masih bertahan Rp45 ribu per kilogram, padahal normalnya Rp40 ribu per kilogram.
Namun yang mengejutkan adalah harga telur ayam meroket hingga Rp60 ribu per set (isi 30 butir), sementara harga normalnya di kisaran Rp40 ribu per set. Sedangkan telur eceran yang biasanya Rp5.000 per tiga butir, kini hanya dapat dua butir atau Rp2.500 per butir.
"Harga dari penyalurnya sudah naik, jadi kami hanya mengikuti. Itu pun stoknya tidak banyak," ujar Rony, salah seorang pedagang di Pasar Saik, Nanga Bulik, Minggu (7/1).
Kemudian, jenis komoditas yang harganya tambah meroket adalah cabai. Dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp 35 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram menjelang Natal lalu, kini harganya justru sudah mencapai Rp 100 ribu per kilogram.
"Sepertinya karena sekarang musim hujan, banyak tanaman petani yang hasil produksi turun, cabai dan sejumlah sayur yang didatangkan dari Jawa harganya juga naik," bebernya.
Terpisah, Siti warga Nanga Bulik berharap ada operasi pasar sebagai penyeimbang dari instansi terkait untuk meringankan beban masyarakat, yakni dengan menjual telur dan cabai dengan harga terjangkau.
"Kalau ayam mahal, biasanya saya mengganti menu di rumah dengan telur dan ikan yang lebih murah. Tapi sekarang harga telur juga sudah mahal. Anak saya mau makan apa lagi," keluh Siti. (mex/fm)