PANGKALAN BUN – Buaya raksasa berbobot sekitar 1 ton, yang ditemukan dekat Sungai Mengkahing, Desa Batu Agung Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan pada Selasa (9/1) lalu, ternyata sudah mendapatkan habitat barunya. Binatang buas dilindungi tersebut sudah ditranslokasi (mutasi) oleh pihak Tim Rescue Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng), ke Sungai Buluh Kecil, Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Rabu (10/1) lalu.
Kepala SKW II BKSDA Kalteng, Agung Widodo menuturkan, buaya raksasa dengan bobot sekitar 1 ton dan panjang 5 meter itu, berjenis kelamin betina. Awalnya buaya tersebut ditemukan warga Desa Batu Agung, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan.
”Sore hari Rabu kemarin sudah kita berangkatkan melalui pantai Kubu, menggunakan kelotok,” ujar Agung, Jumat (12/1) kepada Radar Pangkalan Bun.
Dijelaskannya, wilayah Sungai Buluh Kecil mempunyai habitat yang bagus bagi hewan pemangsa tersebut. Di lokasi tersebut juga berlimpah sumber makanan dan juga ada buaya lainnya, seperti buaya jenis sinyulong dan buaya muara.
”Jika kita lepaskan di SM Lamandau dikhawatirkan kembali ke lokasi Sungai Mengkahing, karena merupakan anak dari Sungai Arut. Buaya memiliki navigasi yang bagus untuk kembali ke tempat asalnya,” terang Agung.
Ditambahkannya, proses evakuasi predator langka ini pihaknya membutuhkan sekitar 10 orang lebih, untuk memindahkan badannya. Pihaknya juga dibantu Orangutan Foundation International (OFI) untuk translokasi, yang jaraknya hampir 25 kilometer dari pantai Kubu.
”Saat berangkat sore hari, pada malam hari baru sampai di lokasi dan bisa melepaskan langsung buaya raksasa tersebut,” tandasnya (jok/gus)