KUALA KURUN – Tahun 2018, Dinas Kehutanan dan Pertanahan (DKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) berencana akan melakukan pengembangan Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru Kuala Kurun. Beberapa program pun telah disusun, sehingga rencana tersebut dapat berjalan dengan baik.
”Pengembangan Tahura di tahun 2018 mengacu pada dua program prioritas utama, yakni tindak lanjut legalitas Tahura itu sendiri dalam penyusunan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah, serta penanganan 11 blok yang ada di kawasan tersebut,” ucap Kepala DKP Kabupaten Gumas Rody Aristo Robinson, Senin (15/1) pagi.
Dalam penanganan Tahura tersebut, kata dia, akan dilakukan pemilahan batas dan potensi yang ada di_11 blok tersebut, baik itu blok pemanfaatan, pelestarian, pengelolaan dan lainnya.
”Pemilahan terhadap blok tersebut perlu dilakukan, sehingga akan memudahkan kita dalam menentukan potensi yang ada di_11 blok tersebut,” terangnya.
Disamping itu, lanjut dia, kawasan Tahura Lapak Jaru juga akan dilengkapi sarana dan prasarana sebagai menunjang untuk daya tarik wisatawan, seperti pembuatan jembatan menuju Air Terjun Bawin Kameloh, pembuatan kolam renang, membangun gazebo dan rumah pohon, serta penataan Balai Kameloh.
”Rencananya, kita akan membangun empat buah rumah pohon di blok pemanfaatan kawasan Tahura tersebut, sehingga akan tercipta suasana wisata yang mampu menambah daya tarik wisatawan,” tuturnya.
Selain itu, ujar Rody, pihaknya juga akan melakukan upaya pelestarian dan pemeliharaan, terutama menunjang keadaan jenis tanaman yang berbeda di kawasan itu.
”Kita juga mendengarkan masukan dari legislatif yang menginginkan adanya penanaman buah-buahan lokal asli di kawasan Tahura tersebut. Rencananya akan kita tanam di blok pemanfaatan,” tandasnya. (arm)