PANGKALAN BUN - Peringatan pertempuran 14 Januari 1946 yang digelar warga Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tahun ini, berjalan lebih meriah dari tahun sebelumnya. Antusias masyarakat mengikuti rangkaian kegiatan ini pun cukup bagus. Acara berjalan sukses, meski ada beberapa pihak yang mengaku kecewa dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Kumai.
Kekecewaan itu karena perusahaan plat merah tersebut tidak satu pun mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri acara tersebut. Selain itu, partisipasinya juga dianggap tidak ada, sehingga menjadi sorotan oleh organisasi Angkatan Muda Penerus Perjuangan (AMPP), setempat.
Juru bicara organisasi tersebut, yakni Komarudin Mangun Jaya, mengeluarkan kritik tajam kepada pihak Pelindo. Dikatakan, seharusnya pihak Pelindo justru menjadi pelopor dalam acara tersebut, tetapi justru tidak hadir.
"Kita sayangkan ketidakhadiran pihak Pelindo, seharusnya bisa adaptasi terhadap lingkungan di Kumai, apalagi Pelindo sendiri posisinya di Kumai," ungkap cucu salah satu pejuang angkatan 1946 ini, kemarin (16/1).
Menurut Komarudin, kegiatan tersebut sangat sakral bagi warga Kumai dan sangat heroik. Apalagi lanjutnya, pelabuhan yang sekarang dikelola Pelindo, tidak lain merupakan "saham" dari pejuang 14 Januari 1946.
"Seharusnya pihaknya malu karena Pemkab Kobar saja sangat responsif serta memfasilitasi melalui anggaran yang disediakan dalam kegiatan ini,"tegasnya.
Selain itu dirinya juga menilai Pelindo kurang peduli terhadap kegiatan tersebut. Padahal menurutnya Pelindo ada dana Coorporate Sosial Reponsibility (CSR), yang bisa disumbangkan ke kegiatan tersebut.
"Kita akan mengirimi surat resmi sampai ke pusat. Apalagi pihak Pelindo juga mengabadikan nama Pelabuhan Panglima Utar,"cetus Komarudin.
Terpisah, General Manager (GM) PT Pelindo III Kumai, Sutopo, saat dihubungi melalui nomor ponselnya ternyata belum bisa tersambung, pada sekitar pukul 16.00 wib, kemarin.
Namun sebelumnya, dari sejumlah kesempatan biasanya PT Pelindo kerap menyalurkan dana CSR nya ke sejumlah kegiatan, seperti sunatan massal, kemudian bantuan rumah ibadah juga ada dana bina lingkungan yang sudah terprogram. Terkait peran sertanya dalam kegiatan peringatan pertempuran 14 Januari tersebut, pihaknya belum bisa terkonfirmasi hingga memberikan penjelasan resmi. (sam/gus)