SAMPIT - Rencana aksi damai menuntut pengusutan 3,7 juta pil zenith mulai digembosi. Salah satunya dengan menebarkan isu miring agar warga tidak mendukung aksi tersebut. Hal ini diungkapkan Gahara, Ketua LSM Balanga, dalam pertemuan rencana aksi di Sekretariat HMI Cabang sampit.
"Saya tegaskan kepada semuanya bahwa aksi kita ini sudah mulai ada perlawanan dari oknum tertentu. Ada pihak yang mau menggembosi," kata Gahara kemarin (18/1).
Menurutnya, siapapun yang merasa terpanggil untuk melawan dengan narkoba di Kotim, maka harus ikut unjuk rasa. "Kalau anda peduli dengan generasi muda, kita harus buat aksi. Tanggal 5 Febuari kita harus turun ke jalan. Kita harus bersatu, ini bukan aksi anarkis, ini aksi damai yang kita buat," tegasnya.
Sementara itu tokoh masyarakat asal Parenggean, Rumekso, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Dia mengatakan, generasi muda di pelosok sudah direcoki dengan obat zenith. "Di Parenggean itu generasinya banyak yang dirusak. Ini kami merasa terpanggil secara moral untuk ikut dalam aksi ini," katanya.
Unjuk rasa ini hendaknya fokus mendesak agar polisi bergerak dan menciduk bandar dan pengedar yang berkeliaran di Kotim. "Narkoba itu momok sangat meresahkan kami. Apalagi sebagai orang tua," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama Ruslan Abdul Gani menegaskan, aksi itu sebagai bentuk kekecewaan publik kepada aparat penegak hukum. "Selama ini bandar besar, kami anggap tidak tersentuh. Yang ditangkap tangkap itu hanya korban dan bandar kecil saja. Sedangkan bos bos besarnya tidak disentuh sama sekali. Maka dari itu, aksi ini bentuk akumulasi dari kekecewaan kami sebagai masyarakat," tegasnya.
Sementara itu Zam'an mengungkapkan, angka peredaran narkotika di Kotim merupakan yang terparah di Kalteng. Dalam setahun ada ratusan kasus. "Kita sudah masuk zona merah. Sekarang ini sangat marak pil zenith ini sudah dari ujung utara hingga ujung selatan Kotim," ungkapnya.
Zam'an prihatin dengan kesungguhan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus itu. "Teroris di lubang semut saja mereka bisa kejar. Kalau bicara kehebatan dan kecanggihan penegak hukum memang hebat. Kasus ini kalau ada kesungguhan ini bisa diungkap. Masyarakat gerah dengan peredaran narkoba di Kotim," katanya.
Diungkapkan Zam'an, identitas bandar zenith di Kotim sudah menjadi rahasia umum. Meski rahasia, semua orang sudah tahu. Sayangnya, aparat penegak hukum tidak mampu menyentuhnya.
"Sudah menjadi rahasia umum siapa sih bandar narkoba di Kotim ini. Ibarat orang kentut, ada baunya dan orangnya," kata dia.
Dengan kasus yang ada sekarang, tentunya tidak tepat jika masyarakat berdiam diri tanpa ada aksi turun ke jalan. "Apakah kita harus berdiam diri. Bicara di lingkungan kita dan sekitarnya dan sekadar di medsos terhadap persoalan ini," kata pengusaha kuliner ini.
Dukungan untuk aksi ini terus mengalir tidak hanya dari ormas tetapi juga dari kalangan akademisi, praktisi hukum, organisasi mahasiswa, penggiat sosial, hingga tokoh masyarakat dari Antang Kalang. (ang/yit)