PALANGKA RAYA – Kedisiplinan aparatur sipil Negara (ASN) terus menjadi perhatian Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran. Tak hanya soal kedisiplinan, namun soal moralitas dalam menjalankan tugas juga menjadi atensinya.
Sugianto menegaskan dirinya tidak ingin mendengar ada permasalah hukum yang menimpa para ASN di lingkupnya. Sebab, ujar dia, apabila itu terjadi maka secara langsung akan berdampak terhadap pelaksanaan pembangunan.
”ASN itu harus menjaga moralitas. Jangan sampai terdengar ASN yang berselingkuh, dan melakukan tindakan pelanggaran lainnya, seperti KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Ya artinya moral yang rendah bisa juga mengakibatkan perilaku korup. Persoalan ini sangat berbahaya kalau sampai terjadi,” katanya.
Gubernur berkeyakinan semua ASN di lingkup pemerintahan sudah tentu tahu mengenai tindak pidana korupsi. Meski begitu, dirinya berulang kali mengingatkan langkah antisipatif tetap perlu dilakukan.
Sebab, kecenderungan ASN untuk melakukan melanggar hukum terjadi oleh berbagai hal. Moralitas ASN bersangkutan, dan bisa juga akibat kurangnya kesadaran hukum atas tindakan tidak bermoral tersebut.
Pemerintah, lanjutnya, sudah punya upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) ASN. Salah satunya melalui pendidikan dan pelatihan. Dengan upaya ini pemerintah sangat mengharapkan ASN mampu mendukung efektifitas pelaksanaan tugas di lingkupnya masing-masing.
”Biasanya penugasan diberikan oleh pimpinan untuk mengikuti diklat. Nah dari situlah ASN akan ditingkatkan kemampuannya. Tentu sesuai bidangnya. Secara tidak langsung ini akan membuat SDM meningkat. Namun kita ingin itu semua diikuti peningkatan moralitas,” ucapnya.
Dirinya yakin setiap unit kerja di lingkup Pemprov Kalteng berinovasi sekaligus sudah melalukan terobosan terhadap program kegiatan yang dapat dikatakan cukup padat di tahun 2018 ini.
”Upaya tersebut perlu disambut baik, hanya saja semua lini harus ikut bergerak supaya inovasi tersebut betul-betul optimal,” demikian Sugianto. (sho/oes)