SAMPIT— Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli sepakat agar penjahat atau pengedar narkoba yang keluar masuk penjara atas perkara yang sama hendaknya diberikan efek jera. Dia sepakat dengan pernyataan tembak ditempat yang diungkapkan Kapolri.
”Kalau memang orangnya itu-itu saja dan sudah beberapa kali masuk penjara atas kasus yang sama, maka tidak salah jika aparat melakukan tembak di tempat,” kata Jhon Krisli, Minggu (21/1).
Jhon mengakui, di Kotim peredaran narkotika sudah di tingkat mengkhawatirkan. Apalagi saat ini belum ada pengungkapan bandar yang selama ini ditenggarai memainkan peran dengan apik tersebut. Jhon mengakui di balik tingginya peredaran narkotika di Kotim itu tidak terlepas adanya oknum yang bermain. Namun, oknum dimaksud kata Jhon, tentunya tidak hanya satu .
”Jadi narkoba itu adalah sebuah barang yang dijual oleh segerombolan mafia atau kartel sehingga untuk melaksanakan bisnisnya itu tentunya dilakukan tidak mungkin seorang diri tentunya secara berkelompok , maka dari itu kelompok itu yang harus diringkus semua sehingga bisnis mereka tidak bisa jalan lagi,” kata dia.
Selain itu, belakangan ini BNN merilis data bahwa peredaran narkotika itu juga masih bisa dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan. Sehingga bisnis haram itu melibatkan oknum tertentu. Sebab, jika semuanya melaksanakan sesuai dengan aturan dan ketentuan maka tidak ada lagi istilah bandar bisa mengendalikan dari dalam penjara.
”Nah ini artinya sekalipun bandarnya sudah dipenjarakan tapi bisnis tetap jalan, ya itu tadi mereka masih punya kaki tangan yang harus dilumpuhkan. Selain itu pihak lapas juga harus memperkuat pengawasan kepada warga binaannya,” tegas dia.
Jhon merasa miris melihat fakta di Kotim semakin hari tangkapan dan peredaran itu masih marak. Sepertinya upaya penegakan hukum yang dilakukan itu belum memberikan efek jera kepada yang lain.
”Saya amati hampir tiap minggu di wilayah hukum Kotim selalu ada tangkapan kalau tidak sabu atau Zenith. Saya jadi bertanya apakah pengedar di Kotim ini sudah menjamur sehingga ditangkap satu munculnya seribu,” tegasnya.(ang/oes)