SAMPIT- Rencana pelaksanaan Sampit Expo menuai kritik. Pasalnya, masyarakat menilai konsep yang ditawarkan pelaksana selalu sama dari tahun-tahun sebelumnya.
”Saya menilai kegiatan Sampit Expo hanya seperti pasar malam yang pindah tempat, ” ungkap Indi Sari, salah seorang warga Sampit, Selasa (23/1).
Senada dengan Indi Sari, Bung Ascomp juga menilai demikian. Agenda tersebut merupakan salah satu yang ditunggu masyarakat setiap tahunnya, tapi dari tahun ke tahun tidak ada kemajuan.
”Coba contoh kota besar, expo benar-benar menampilkan banyak produk baru dan inovatif. Jadi bukan sekadar memindahkan pasar,” ujarnya.
Banyak pihak menilai, penyelenggaraan Sampit Expo yang biasa digelar bersamaan dengan hari jadi Kabupaten Kotawaringin Timur dievaluasi. Tidak hanya agenda tahunan yang memberikan untung kepada event organizer luar daerah sebagai pelaksananya.
”Semenjak kecopetan, saya enggak pernah lagi ke Sampit Expo. Pintu masuk dan keluar jadi satu menjadi kesempatan bagi pencopet,” kata Tatik Sri Haryanti Prayitno.
Kendati demikian ada juga warga yang tetap tak begitu memperhatikan detail Sampit Expo. Yang penting, selalu dilaksanakan setiap tahun.
”Alhamdulillah yang penting ada hiburannya,” kata Muhammad Arsyad, warga lainnya.
Sampit Expo akan digelar di Stadion 29 Nopember pada 16-24 Februari mendatang. Kini persiapannya sedang dilakukan, di antaranya menentukan event organizer (EO). Kemungkinan, tema Sampit Expo tahun ini sama seperti sebelumnya.
Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim Heru Rio W menyampaikan, konsep expo tahun ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya.
”Kemungkinan sudah ada EO pelaksana yang akan mengerjakan event Sampit Expo ini, mengingat waktu persiapan kurang dari satu bulan,” jelas Heru. (oes/yit)