SAMPIT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Haji Asan Sampit, memprediksi hingga sepekan ke depan akan terjadi hujan lebat disertai angin. Cuaca itu akan melanda seluruh kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Tingginya curah hujan, membuat potensi bencana juga meningkat.
Kepala BMKG Stasiun Haji Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, berdasarkan pendataan, musim hujan di Kotim terjadi hingga Maret mendatang. Namun, dalam sepekan ke depan akan turun hujan lebat disertai angin kencang, terutama pada sore hingga malam hari.
”Intensitas per harinya terjadi dari 75-100 milimeter per hari. Hal ini dikategorikan tinggi. Untuk itu, masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan harus lebih waspada,” kata Setiawan, Selasa (23/1).
Musim hujan di Kotim diprediksi terjadi hingga April mendatang. Puncaknya terjadi pada Maret. Memasuki Mei, sudah mulai mengalami penurunan curah hujan. Daerah yang rawan terjadi banjir diminta tetap waspada, meskipun saat ini sudah mulai surut. Namun, hujan dengan intensitas tinggi dapat kembali terjadi.
Kondisinya saat ini pada pagi hingga siang terjadi panas. Sore hingga malam akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang kadang disertai angin kencang. Kecepatan angin sekitar 15-20 knot antara 28-40 km/jam lebih cepat dibandingkan bulan-bulan biasanya.
Dia menambahkan, dalam kota juga harus waspada, karena intensitas hujan tinggi dengan waktu cukup lama dapat merendam dataran rendah. ”Dataran rendah di Sampit ini sering dipengaruhi pasang surutnya air Sungai Mentaya, sehingga jika hujan lebat ditambah air sungai pasang, maka dataran rendah terutama permukiman yang di pinggiran sungai akan terendam,” pungkasnya. (dc/ign)