PANGKALAN BUN - Sudah delapan hari, baik keluarga, warga, dan tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap M Rusli (65), yang menghilang tanpa jejak. Warga Kelurahan Mendawai Seberang Kecamatan Arut Selatan ini, dinyatakan menghilang saat berkebun di jalan Jenderal Sudirman (Bamban), Gang Sintang Sejahtera, Karanganyar, Kelurahan Mendawai, Rabu (17/1) lalu.
Selain pihak keluarga, warga, Tim SAR, dan pihak Pemkab Kobar, pencarian hari ke delapan kemarin, juga mengerahkan 70 prajurit TNI/AD dari Kodim 1014/PBN. Selain menyusuri sekitar areal awal mula Rusli hilang, personel TNI ini juga menggelar kegiatan yasinan dan doa bersama di lokasi hilangnya Rusli, agar yang bersangkutan dapat segera ditemukan.
Dandim 1014/PBN Letkol Inf Wisnu Kurniawan melalui Kasdim 1014/PBN Mayor Inf Muhammad Muchlis menyampaikan, setiap hari Rabu pagi, khususnya untuk anggota Kodim 1014/PBN melaksanakan yasinan dan doa bersama secara protap di Makodim. Karena kebetulan ada musibah warga yang hilang, maka kegiatan tersebut dialihkan di tempat kejadian warga yang hilang.
”Termasuk bersama warga, pak lurah, pihak kepolisian turut bergabung doa bersama di lokasi kejadian yang hilang,” ujar Muchlis, Rabu (24/1) saat ditemui di lokasi pencarian.
Muchlis meneruskan, pihaknya tmenurunkan sebanyak 70 personel yang terdiri dari Kodim 1014/PBN dan Koramil 1 hingga Koramil 10 yang dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan pencarian Rusli, bersama dengan warga, Satpol PP, BPBD, Polri, Damkar dan Basarnas.
”Kebetulan bersamaan dengan kegiatan minggu militer, jadi sekitar 70 personel turun ke lapangan mencari korban,” tegasnya.
Muchlis menambahkan, sementara ini berdasarkan hasil penelusuran dan pencarian di lapangan, belum ditemukan atau belum ada tanda-tanda keberadaan Rusli.”Kami selalu siap untuk membantu melakukan pencarian warga yang hilang tersebut,” tukasnya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Pahrul Laji mengatakan, selain melakukan pencarian melalui jalur darat, pihaknya juga menurunkan 3 unit speed boat, 1 unit dari Damkar dan 2 unit perahu FE dari BPBD Kobar yang diturunkan ke Sungai Bamban, tembus ke pondok korban.
”Belum ada tanda-tanda, dan sumber bau busuk yang sudah kita telusuri ternyata sumbernya dari ikan lele yang mati,” imbuhnya.
Selain melakukan penelusuran dari berbagai penjuru hutan dan kebun di sekitar lokasi hilangnya Rusli, tim SAR gabungan juga berupaya melakukan pencarian dengan menggunakan drone, 6 paranormal, hingga helikopter, serta anjing pelacak milik warga Desa Pasir Panjang. Namun, hingga saat ini hilangnya M. Rusli masih menjadi misteri dan tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian. (jok/gus)