SAMPIT- Pengusaha konstruksi di Kotawaringin Timur mengeluh, akhir-akhir ini tak ada pekerjaan untuk mereka alias tak dapat proyek. Hal ini terjadi lantaran proyek di Kabupaten Kotawaringin Timur lebih banyak tersedot oleh proyek tahun jamak atau multiyears.
”Banyak masalah dihadapi pengusaha jasa konstruksi. Banyak rekanan yang tidak dapat pekerjaan. Ini hendaknya dipikirkan pemerintah daerah ke depannya,” ungkap Wakil Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Kotawaringin Timur M Shaleh, Jumat (26/1).
Shaleh mengungkapkan itu saat jumpa pers terkait persiapan Musyawarah cabang IX Gapensi Kabupaten Kotawaringin Timur, di Aula Werra Resort. Dalam kesempatan itu hadir juga Ketua Gapensi Kotim H Aidin, dan sejumlah pengurus lainnya.
”Kami berharap muscab ini berjalan lancar, dan pengusaha jasa konstruksi ke depannya semakin mudah dan mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah,” ucap H Aidin.
Terkait muscab dan pemilihan pengurus Gapensi Kotim periode 2018-2023, panitia mengaku, sampai saat ini belum ada calon ketua yang mendaftar maupun dijagokan untuk memimpin Gapensi Kotim beberapa tahun yang akan datang.
”Selain memilih ketua baru, kami juga akan menyusun program ke depan. Seperti kita ketahui persaingan antarpengusaha jasa konstruksi ini luar biasa mudahan ini dapat menjadi motor membangun Kabupaten Kotim,” ucap M Shaleh, yang juga selaku Ketua Panitia Muscab IX Gapensi Kotim itu.
Setidaknya akan ada 80 peserta muscab. Selain peserta, juga akan hadir Ketua BPD Gapensi Muhammad Rizal, dan Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi.(oes)