MUARA TEWEH – Pertanian bawang merah yang dikembangkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara (Batara) mengalami kendala. Kendati secara umum tetap bisa dikatakan berhasil mencapai 80 persen
"Memang dari bibit yang kita tanam tidak semuanya berhasil, ada sekitar 20 persen bibit yang masih belum maksimal hasil panennya yakni hanya menghasilkan 1 berbanding 3, namun hasil panen ini sudah cukup memuaskan,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Ir Setia Budi melalui Kabid Pertanian Jhon Sandi, Selasa (23/1).
Menurutnya, kurang maksimalnya hasil panen bibit yang ditanam tersebut, disebabkan curah hujan yang terlalu tinggi, hingga air menjadi tergenang dan bibit bawang merah tersebut terserang muler (penyakit). Untuk mengantisipasi kedepannya pihaknya akan minta kepada para kelompok tani nantinya agar meningikan Gundukan tanah sehingga bila terjadi hujan air tidak tergenang. “Sementara untuk penanaman kembali rencananya akan kita lakukan pada bulan Mei 2018, melihat curah hujan yang tidak terlalu tinggi,” jelasnya.
Ia menyebut, dari sebanyak 50 hektare (Ha) luas lahan pertanian bawang merah yang bibitnya merupakan bantuan dari pemerintah kepada para kelompok tani ini. Semuanya telah melakukan pemanenan dan hasilnya cukup memuaskan, dengan tingkat keberhasilannya mencapai 80 persen, dengan hasil panen 1 berbanding 6.
Sementara untuk lokasi 50 hektare (Ha) penanaman pertanian bawang merah ini di antaranya di desa Mampuak I, Desa Batu Raya, 52-53, Bayas dan beberapa desa lainnya. (viv/vin)