PANGKALAN BUN – Pada Minggu (28/1) kemarin, sudah genap 12 hari keberadaan M Rusli (65) tidak diketahui. Warga Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan ini dinyatakan hilang secara misterius sejak Rabu (17/1) lalu. Posisi terakhirnya, saat berkebun di sekitar di jalan Jenderal Sudirman (Bamban), Gang Sintang Sejahtera, Karanganyar, Kelurahan Mendawai.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan bersama pihak keluarga, masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap M Rusli. Baik secara manual dan teknologi mau pun melalui sarana supranatural dengan mengerahkan sejumlah orang pintar.
Kasi Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, Pahrul Laji menyampaikan, pencarian M Rusli terus dilakukan hingga upaya maksimal, baik melalui jalur darat, sungai dan udara. Ditegaskannya, pencarian akan dihentikan apabila ada permintaan dari keluarga korban.
”Kalau upaya pencarian sudah maksimal. Ssemua area sudah disusuri dari darat sampai lewat sungai, bantuan orang pintar sudah maksimal juga,” ujarnya kepada Radar Pangkalan Bun, Minggu (28/1).
Pahrul meneruskan, tim SAR Gabungan terdiri dari TNI-Polri, BPBD, Tagana, Satpol PP, Damkar, RAFI, Relawan Basarnas, warga dan keluarga korban. Mereka yang terlibat pencarian Rusli ini, juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan, oleh tim kesehatan, agar dalam pencarian korban tetap sehat dan bugar.
“Kalau tim tetap semangat, dan kemarin ada tim kesehatan yang diminta ke lokasi dari Puskesmas untuk memeriksa kesehatan Tim SAR Gabungan,” terangnya.
Menurut Pahrul, apabila korban (M Rusli) tersesat di hutan, paling tidak membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 hari untuk bisa bertahan hidup. Namun diakuinya hingga saat ini, Tim SAR Gabungan belum menemukan tanda-tanda keberadaan M Rusli, terutama di hutan dekat lokasi korban hilang. ”Kalau tersesat ke mana arahnya lagi,” tandasnya. (jok/gus)