SAMPIT – Kawasan wisata Ikon Jelawat di Jalan Iskandar, Sampit, mulai dilirik sejumlah seniman. Radar Sampit yang mengunjungi lokasi wisata tersebut Senin (29/1), mendapati beberapa orang yang ternyata seorang sutradara film pendek, Rendy Wirawan
Dia mengatakan, lokasi wisata kebanggaan warga Sampit itu bisa dijadikan lokasi syuting film. Kawasan wisata Ikon Jelawat memiliki spot terbaik untuk pengambilan gambar adegan romantis ketika hari menjelang malam.
Menurutnya, beberapa titik di lokasi tersebut juga sangat pas untuk beralih dari scene 1 ke scene lain, dengan timing (waktu) yang berbeda dalam satu tempat.
”Saya sih tertarik mengambil gambar untuk project film pendek saya yang bernuansa romantis. Saya rasa, kawasan wisata Ikon Ikan Jelawat ini sangat pas untuk pengambilan gambar. Bahkan, bisa dijadikan banyak adegan padahal pengambilan gambarnya di satu lokasi saja,” kata pria asal Sidoarjo berusia 34 tahun itu.
Rafael Surya (30), pembuat video dokumenter mengaku tertarik membuat video komersial pertamanya dengan setting lokasi di areal wisata Ikon Jelawat.
Menurut pria yang kerap disapa Rafa itu, wisata Ikon Jelawat memiliki bagian-bagian ruang yang lengkap dalam pengambilan angle video untuk promosi wisata. Dia berharap pemerintah bisa menggandeng film maker atau video maker di Sampit, sebagai bentuk dari promosi pariwisata.
”Harusnya, dengan adanya tempat bagus sebagai destinasi utama bagi para turis, pemerintah wajib menggandeng orang-orang atau para anak muda yang memiliki bakat editing video. Jika mereka dilibatkan dalam promosi wisata, misalkan membuat video soal warisan budaya di Kotim ini, saya yakin promosinya bakal meledak hingga dikenal lebih luas lagi. Yang pasti, tidak melupakan media dalam hal ini,” tandasnya.
Manfaatkan Medsos
Sementara itu, Sekda Kotim Halikinnor mengharapkan, remaja dapat menggunakan medsos untuk hal positif, terutama membantu pemerintah mempromosikan potensi wisata di Kotim. Hal itu agar wisata Kotim lebih dikenal masyarakat luas.
”Saya yakin setiap orang saat ini pasti memiliki medsos, tinggal bagaimana seseorang menggunakannya saja. Harapan saya, dapat digunakan menjadi hal yang lebih positif, berguna, dan bijak,” kata Halikin.
Apalagi, lanjutnya, kalangan remaja memiliki cara sendiri untuk menjadi penikmat dan pengguna medsos. Dengan terlibatnya anak muda yang akrab dengan medsos, promosi wisata akan maksimal karena jangkauan medsos sangat luas.
”Viralkan daerah dengan dengan hal positif, terutama masalah wisatanya. Sebab, dengan adanya upaya bersama, diyakini daerah ini pasti akan dikenal orang. Sehingga akan semakin banyak kunjungan wisata ke daerah ini,” ujarnya.
Apalagi tahun ini pemerintah daerah konsentrasi mengembangkan berbagai potensi wisata di Kotim, mulai dari wisata alam, rekreasi, tempat terbuka hijau, dan fasilitas umum di dalam kota yang dapat dikembangkan menjadi potensi wisata.
”Jika Kotim sudah menjadi kota tujuan wisata, berbagai sektor ekonomi akan meningkat, terutama jasa transportasi, penginapan, rumah makan, dan usaha lainnya,” tandasnya. (ron/dc/ign)