SAMPIT – Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meminta Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran kembali memberikan insentif jabatan RTdan RW dari Pemerintah Provinsi kepada mereka. Sebab, sejak Sugianto menjabat, insentif tersebut tidak pernah diterima lagi.
Usulan dari Ketua RT dan RW se-Kotim tersebut disampaikan Camat Mentawa Baru Ketapang Ahmad Sarwo Oboy saat rapat kerja Gubernur Kalteng di lantai II Setda Kotim Senin (30/1). Sebelum Sugianto menjabat gubernur, insentif tersebut pernah diterima, namun kini tidak pernah lagi diberikan.
”Para ketua RT dan RW meminta saya menyampaikan ini kepada gubernur, sehingga dalam kesempatan ini saya sampaikan langsung,” jelas Oboy.
Meskipun jumlah insentifnya tidak begitu besar, namun pernah mereka terima. Karena itu, mereka meminta agar gubernur kembali memberikan insentif tersebut. Permintaan tersebut dinilai tidak berlebihan. Pasalnya, peran ketua RT dan RW di lingkungannya masing-masing sangat besar dan berpengaruh.
”Ketua RT dan RW menjadi ujung tombak di lapangan. Mereka bekerja siang dan malam memantau situasi lingkungannya,” ujarnya.
Menanggapi itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengaku pernah menelusuri terkait pemberian insentif tersebut. Namun, ternyata insentif itu hanya ada untuk para damang dan mantir adat.
”Hal ini sebenarnya sudah saya telusuri di bagian keuangan. Namun, disampaikan mereka, tidak pernah memberikan insentif untuk ketua RT dan RW. Meski demikian, ke depannya kami akan mencoba mempertimbangkan kembali dengan melihat porsi anggaran yang ada," ujarnya.
Sugianto berharap ketua RT dan RW dapat tetap bekerja dengan baik. Sebab, mereka merupakan ujung tombak untuk mengawasi keamanan dan ketertiban di Kalteng saat ini, sehingga usulan mereka untuk masalah insentif akan dipertimbangkan kembali. (dc/ign)