SAMPIT – Para ibu rumah tangga ekonomi menengah ke bawah sejak akhir tahun hingga sekarang mengeluh. Penyebabnya, harga elpiji 3 kg tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditelah ditetapkan oleh pemerintah.
Informasi dihimpun Radar Sampit, menjelang akhir tahun elpiji subsidi hampir langka di pasaran karena adanya informasi bahwa PT Pertamina akan mengeluarkan elpiji 3 kg bright gas nonsubsidi. Informasi itu membuat agen dan eceran tingkat toko dan warung berlomba-lomba menjual dengan harga setara nonsubsidi yakni rata-rata Rp 25 ribu per tabung. Padahal, harga subsidi sekitar Rp 16.700 per tabung.
“Sekarang harganya di tingkat eceran atau warung Rp 25 ribu per tabung, sebelumnya saya membeli hanya Rp 20 ribu per tabung. Sekarang naiknya cukup banyak,” ujar Sumiati, warga Kelurahan Baamang Tengah, Kamis (1/2).
Selain harga tidak sesuai HET yang telah ditentukan pemerintah, gas yang digunakan cepat habis. Sedangkan pemakaian gas untuk keperluan rumah tangga setiap hari masih standar.
“Biasanya sekali beli hemat paling lama satu bulan, sekarang cepat dua minggu sudah habis dan beli lagi. Yang kami keluhkan itu harganya terus merangkak naik,” keluhnya.
Senada disampaikan Yunita, dia juga mengeluhkan harga jual di tingkat agen. Semestinya agen menjual dengan harga HET, sedangkan faktanya hampir sama dengan yang dijual di eceran atau warung.
“Kalau menurutku, warung menjual harga tinggi itu wajar karena mereka juga beli di agen. Jadi wajar saja mereka ambil untung. Percuma jualan kalau tidak dapat untung, kalau rugi itu namanya bukan jualan,” celoteh pemilik warung di salah satu ruas Jalan Cristopel Mihing Kelurahan Baamang Tengah ini.
Terpisah, salah satu agen di Kelurahan Baamang Tengah beralasan bahwa agen tidak pernah menjual harga di atas HET. “Harga seperti biasa tidak ada kenaikan. Yang jelas aku jual sesuai harga standar,” ucap Bidin.
Bidin mengharapkan kepada pemerintah kabupaten maupun instansi terkait untuk melakukan razia supaya tidak meresahkan pengguna elpiji 3 kg subsidi. “Saya pribadi sangat setuju apabila ada razia elpiji 3 kg subsidi. Tujuannya kan agar harga tetap stabil dan tidak ada oknum yang mempermainkan harga,” pungkasnya. (fin/yit)