SAMPIT— Cuaca panas yang terjadi sepekan terakhir, terjadi hanya karena adanya perubahan tekanan angin. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Bandara H Asan Sampit memprediksi, musim penghujan akan terus terjadi hingga April mendatang, dan puncaknya terjadi pada bulan Maret.
Kepala BMKG) stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan menyampaikan, terjadi panas sepekan ini hanya karena perubahan tekanan angin yang merubah arah pergerakan awan. Sedangkan untuk wilayah Kotim akan terus terjadi musim penghujan hingga beberapa bulan ke depan.
“Beberapa hari terakhir ini sudah terlihat hujan, siang hari ini coba perhatikan sudah mendung cuacanya, panasnya tidak akan lama, karena masih musim penghujan,” ujarnya, Minggu (4/2).
Sementara itu dikatakannya pula, Kebakaran lahan yang terjadi dibeberapa titik di Kotim ini, bisa jadi dikarenakan unsur kesengajaan, dan bukan karena pergesekan tanah gambut akibat cuaca panas.
”Curah hujan diperkirakan akan mulai turun pada Mei mendatang, sehingga beberapa bulan ke depan daerah dataran rendah diminta untuk tetap waspada terhadap banjir,” pungkas Nur Setiawan.
Bahkan masyarakat yang tinggal di tepian sungai, kawasan rendah di dalam kota yang merupakan langganan terendam banjir juga harus waspada. Terlebih jika kondisi drainase dangkal, air sungai pasang, maka dipastikan dalam kota dan beberapa wilayah rendah akan terendam banjir, di musim penghujan ini. (dc/gus)