SAMPIT- Wakil Ketua DPRD Kotim, Supriadi mengharapkan untuk tahun ini Kota Sampit bisa terbebas dari ancaman banjir air hujan. Pasalnya, DPRD Kotim sudah menyepakati agar anggaran untuk penataan drainase dilakukan secara tahun jamak.
”Kita harus bebas dari ancaman banjir air hujan, yang mana setiap musim penghujan selalu jadi momok menakutkan bagi warga di Kotim, khususnya di Kota Sampit yang selama ini masih tergenang banjir, “ujarnya (5/2), kemarin.
Selama ini lanjut Supriadi, pola pembangunan tidak pernah mengarah kepada menata dan mengelola drainase sebagai tempat pejalan kaki tersebut. Sementara pemerintah daerah terlalu fokus dan gencar melaksanakan berbagai kegiatan penataan kota.
“Ya banyak hal yang kurang bermanfaat dilaksanakan, sedangkan urusan penanganan Kota Sampit bebas dari banjir itu belakangan diurus. Maka dari itu, 2018 ini arah kebijakan justru harus lebih kepada program yang bermanfaat dan berguna untuk penuntasan soal banjir,” imbuhnya.
Diketahui, pembangunan drainase dalam Kota Sampit akan dimulai tahun ini. Pemerintah Kabupaten dan DPRD Kotim telah sepakat agar dikerjakan dan dianggarkan secara multiyears. Diperkirakan anggaran yang dibutuhkan sekitar RP 90 miliar.
Saat ini, banjir atau genangan air masih sering terjadi di Sampit usai hujan deras. Ketika sungai Mentaya sedang pasang, air hujan di drainase mengalir lambat ke sungai sehingga meluber ke badan jalan dan permukiman yang berada di dataran rendah. Ada beberapa titik drainase yang kurang maksimal karena tertutup bangunan atau tempat komersial. Karena itulah dia meminta masyarakat tidak protes jika nanti ada bagian bangunan yang terpaksa dibongkar karena menghambat fungsi drainase.
“APBD 2018 penataan drainase dalam kota sudah dianggarkan, tinggal pelelangan dan pekerjaan.Semoga Kota Sampit tidak lagi banjir,” tandas Supriadi.(ang/gus)