KUALA KURUN – Maret nanti, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) akan melaksanakan survei sosial ekonomi nasional (susenas) tahun 2018. Sebelum pelaksanaan, seluruh petugas pun dibekali dengan pelatihan untuk penajaman materi survei.
”Pelatihan ini merupakan awal dari rangkaian susenas di Kabupaten Gumas, yang diikuti oleh 34 petugas, terdiri dari 10 orang petugas organik BPS dan 24 orang mitra,” ucap Kabid Distribusi Statistik BPS Provinsi Kalteng Bambang Supriono, Selasa (6/2).
Dalam pelatihan tersebut, diberikan pembekalan dan penajaman materi tentang kesiapan berbagai hal yang berkaitan dengan susenas di Kabupaten Gumas. Apa yang dilakukan tersebut merupakan kelanjutan dari pelaksanaan susenas yang dilaksanakan pada Bulan September 2017 lalu.
”Dari susenas ini, kita ingin melihat dan mencatat perubahan masyarakat, seperti faktor kesehatan, keberadaan fisik, bagaimana tata kelola ekonomi rumah tangga, seberapa banyak orang miskin, dan berpenghasilan rendah,” tuturnya.
Dia menegaskan, keakuratan dalam pelaksanaan susenas tersebut terjamin, sehingga diharapkan apa yang dilakukan tersebut, bisa menjadi instrumen atau pembantu pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan yang tidak salah arah.
”Kita juga selalu menekankan kepada petugas di lapangan, agar mencatat data yang didapatkan sesuai dengan informasi dari masyarakat, karena nantinya ini akan dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Gumas Waras mengatakan, pelaksanaan susenas ini dilakukan dengan mengambil sampel. Khusus Kabupaten Gumas, dibagi dalam 44 blok sensus yang tersebar di seluruh kecamatan.
”Jadi yang ambil dari satu blok sensus, ada 10 rumah tangga, sehingga total ada 440 rumah tangga yang akan kita data,” terangnya.
Dia pun berharap, masyarakat dapat menyambut baik kedatangan petugas BPS, dan menjawab sesuai dengan keadaan sebenarnya. Apabila data diberikan sesuai, maka nantinya setiap program pemerintah akan tepat sasaran, dan masyarakat pun bisa merasakan manfaatnya.
”Agar susenas ini berhasil, diperlukan peran dari masyarakat dalam memberikan data. Meski kita sudah berbuat maksimal, namun dari masyarakat kurang mendukung, tentunya hasil yang didapatkan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan,” tukasnya. (arm/yit)