SAMPIT – Perbaikan yang dilakukan PDAM Sampit sudah selesai. Air sudah mengalir normal kembali.
”Instalasi pengolahan air (IPA) yang rusak sudah kami perbaiki dan langsung dioperasionalkan. Sekarang tinggal tunggu airnya sampai ke rumah penduduk. Kira-kira besok (Rabu) sudah mengalir,” ujar Direktur PDAM Sampit Firdaus Herman Ranggan, Selasa (6/2) siang.
Perbaikan meliputi pipa yang ada di instalasi pengolahan air yang menyebabkan tekanan air menurun. Selain itu, dia juga sudah melihat langsung proses pengisian air di IPA tersebut agar dapat dialirkan ke rumah-rumah pelanggan.
Meski begitu, PDAM berharap listrik tidak padam ketika pendistribusian air kembali dilakukan. Jika listrik mati, aliran air menjadi tersendat. Hal tersebut dapat menghambat proses pendistribusian.
”Mudah-mudahan listrik tidak mati. Karena kalau tiba-tiba padam, pendistribusian air bersih saya khawatirkan terhambat,” tegasnya.
Sementara itu, tingkat kebersihan air juga dipastikan kembali normal. Sebelumnya air menjadi keruh karena sumber air baku di Sungai Mentaya juga berubah warna.
Ia juga sudah meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim melakukan penelitian terhadap perubahan warna air itu. Pasalnya, ada beberapa lokasi yang terkena imbas paling parah akibat perbaikan IPA dan perubahan warna air.
”Yang terkena dampaknya hampir sama banyaknya. Merata seluruh Sampit. Tapi kalau yang terkena imbas paling parah akibat perbaikan ini, sekitar Jalan HM Arsyad. Sebagian daerah Samekto. Sekitar bandara, dan sebagian lagi di Tidar,” imbuhnya.
Menurutnya, PDAM dengan SDM pekerja lapangan yang minim, berusaha keras melakukan perbaikan guna melakukan pelayanan yang lebih baik.
”Saya harap, masayarakat tidak mengeluh lagi. Memang, saya paham. Dengan kondisi terhambatnya aliran air karena beberapa faktor, pelanggan pasti tidak puas. Namun, perbaikan pelayanan akan kami lakukan secara bertahap hingga benar-benar nihil kendala,” bebernya. (ron/yit)