SAMPIT – Kabupaten Kotim sejak 2017 telah menetapkan komoditas unggulan tanaman di Kecamatan Kotabesi dan Baamang. Untuk Kecamatan Baamang, tepatnya di Kelurahan Tanah Mas, ditetapkan pertanian ”Kanas Gantang”. Bibitnya sudah disiapkan sekitar 20 ribu pohon.
Kepala Dinas Pertanian Kotim I Made Dikantara mengatakan, sejak dibangun bundaran ikon nanas dan jeruk di Kecamatan Kotabesi, pihaknya sudah merespons cepat untuk mengembangkan sektor pertanian, khususnya kebun nanas dan jeruk.
”Untuk penetapan komoditas unggulan, hal ini sudah dirapatkan berkali-kali di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), bahwa di Kelurahan Tanah Mas itu sektor nanas. Mereka memberi nama nanas tersebut adalah kanas gantang,” ujarnya, Rabu (7/2).
Sekadar diketahui, tanaman nanas saat ini banyak ditanam oleh masyarakat di Jalan Samekto Kelurahan Baamang Hulu. Nama nanas yang ditanam bervariasi ada yang menyebut nanas pawon dan ada juga nanas bandara. Setelah melalui koordinasi cukup lama antara Bappeda dan Dinas Pertanian, akhirnya ditetapkan nama komoditas unggulan tersebut menjadi kanas gantang.
Guna mendapatkan bantuan bibit nanas, lanjut I Made, dinas pertanian telah mencoba melobi ke pusat melalui Kementerian Pertanian. Hasilnya, dalam waktu dekat bibit kanas gantang akan didistribusikan kepada kelompok tani.
I Made menuturkan, sebelumnya sudah ada pengusaha untuk membeli kanas gantang tersebut. Namun, gagal karena harga jual dari petani cukup mahal. Padahal, permintaan pengusaha dari Bogor itu setiap minggu satu kontainer.
”Kanas gantang dijual harga Rp 8 ribu per biji, sedangkan pengusaha maunya Rp 5 ribu per biji. Yang jelas, kami dari dinas pertanian terus berupaya mempromosikan kanas gantang tidak hanya lokalan, bahkan sampai ke Pulau Jawa,” pungkasnya. (fin/ign)