SAMPIT – Simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMA dan SMK di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tidak berajalan mulus. Uji coba selalu mengalami kendala jaringan internet.
Pantauan Radar Sampit, lembaga pendidikan di Kotim sudah melaksanakan simulasi UNBK tahap kedua. Bagi sekolah yang telah memiliki laboratorium komputer lengkap dengan server jaringan internet, maka sekolahan tersebut bisa melaksanakan UNBK. Bagi sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana, terpaksa menumpang ke sekolah terdekat.
Pada saat melaksanakan simulasi UNBK kemarin (7/2) pagi, seluruh jaringan internet di Sampit mengalami gangguan. Meskipun hanya sebatas simulasi, bayangan menghantui pelaksanaan UNBK sudah mulai terasa.
“Pada awalnya pelaksanaan UNBK ini berjalan lancar. Ada beberapa kendala, server jaringan internet pusat, down. Belum tahu apa penyebabnya,” ujar Kepala Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Asyari usai memantau persiapan UNBK jenjang SMA, Rabu (7/2).
Berdasarkan informasi Asyari, setiap SMA dan SMK mengalami kendala bervariasi. Akan tetapi, kendala itu secara bertahap akan bisa diatasi karena Provinsi Kalteng akan memberikan bantuan server jaringan internet.
“Provinsi Kalteng mewajibkan 100 persen pelaksanaan UNBK berjalan dengan baik. Mungkin karena diwajibkan 100 persen maka server jaringan internet pusat tidak mampu sehingga jadi kendala. Mudahan saja pada saat benar-benar pelaksanaan UNBK pada April mendatang tidak ada kendala seperti server jaringan internet maupun pemadam listrik,” harap mantan Kepala SMAN 4 Sampit ini.
Tahun pelajaran 2017/2018 khususnya di Kotim, lanjut Asyari, sebanyak 22 SMA dan 24 SMK siap melaksanakan UNBK sesuai keinginan Provinsi Kalteng. Sekolah telah menindaklanjuti kebijakan tersebut dengan beberapa cara menumpang sekolah lain. Misalnya, SMA PGRI 1 Sampit menumpang ke SMK Bhakti Mulya Sampit. SMA PGRI Pulau Hanaut menumpang di SMPN 1 Mentaya Hilir Selatan. SMA IT Darul Marifah Sampit menumpang di SMAN 3 Sampit, SMA PGRI Telaga Antang menumpang di SMAN 1 Parenggean. Rata-rata sekolahan tersebut belum memiliki server dan peralatan teknis lain.
Sedangkan jenjang SMK seperti, SMK Ambarwati menumpang di SMKN 3 Sampit, SMKN 1 Mentaya Hulu menumpang di SMKN 2 Sampit.
“Pada intinya, setelah kami adakan pemantauan langsung ke sekolah-sekolah bahwa semua jenjang SMA dan SMK di Kotim sudah siap 100 persen mengikuti UNBK nantinya,” pungkasnya. (fin/yit)