SAMPIT – Polsek Baamang dan Polsek Ketapang sepakat untuk menekanangka kenakalan remaja. Dua Polsek tersebut juga sepaham soal penekanan aktivitas geng atau ”preman ingusan” yang meresahkan. Berharap para geng itu tak ada lagi yang bandel, dan lebih mengarahkan kegiatan untuk hal positif.
Kapolsek Ketapang, AKP Todoan Gultom pada Jumat (9/2) siang mengatakan, sampai saat ini, geng yang ada di wilayah hukumnya sudah mulai reda, meskipun tidak bisa dikatakan tidak ada. Selama hampir satu minggu belakangan, bahkan tidak ada laporan soal penangkapan geng yang sedang melakukan aksi brutal.
”Aksi anarkis geng sejauh ini, terpantau masih sepi. Laporannya juga nihil. Meski begitu, kita tidak bisa mengatakan tidak ada geng. Mereka terpantau tertib. Intinya, kami akan terus pantau dan melakukan patroli malam untuk menghindari adanya aksi kriminalitas dari para preman ingusan itu,” kata Todoan, kemarin siang.
Apa yang dikatakan oleh Todoan ternyata juga disepahami oleh Kapolsek Baamang, AKP Agoes Tri, beberapa waktu lalu. Agoes mengatakan,meskipun geng paling banyak terbentuk di wilayah hukumnya, namun hal tersebut tak menyurutkan niatnya untuk mengimbau masyarakat, terutama orang tua agar senantiasa memberikan pembinaan intensif terhadap anak-anak mereka, supaya tidak mengikuti pergaulan yang salah.
”Geng sejauh ini cukup berkurang dalam aksinya. Masih tidak seramai dua minggu lalu yang banyak sekali kami amankan remaja-remaja dan perserta didik dari berbagai sekolah terlibat perkelahian. Saat ini terpantau minim soal itu (geng),” ujarnya.
Berdasarkan penelusuran Radar Sampit, beberapa lokasi yang biasanya dijadikan tempat nongkrong oleh para anggota geng, terpantau sepi. Beberapa tempat sepi yang berada di Jalan Walter Condrad dan Jalan Kartini yang biasanya banyak remaja berkumpul, tidak terlihat sama sekali aktivitas berbau geng.
Bahkan masyarakat yang berada di dua lokasi tersebut juga mengaku selama satu minggu belakangan, tidak ada keributan yang biasanya dilakukan oleh anggota geng. Mereka mengaku lebih tenang dan nyaman tanpa adanya gangguan ketertiban yang kerap disebabkan oleh para anggota geng.
”Seminggu ini tak ada aksi geng. Tidak ada keributan. Tidak ada tawuran. Tidak ada remaja kumpul-kumpul sampai larut malam dan tidak ada gangguan ketertiban. Intinya aman-aman saja sekarang. Enggak tahu kalau beberapa hari ke depan. Mudah-mudahan saja tidak ada,” komentar Suwarno (45), warga Jalan Walter Condrad, kemarin siang.
Begitu juga yang dikatakan oleh Mono (30). Pria yang bekerja sebagai seorang pekerja bengkel di Jalan Kartini tersebut mengaku tak melihat adanya tanda-tanda aksi geng. Namun, kata dia, pada Rabu (7/2) sekitar pukul 12:00 WIB lalu, terpantau ada lima orang remaja yang sedang nongkrong di sebuha warung di Jalan Walter Condrad.
”Rabu lalu ada lima anak yang nongkrong di sebuah warung. Sepertinya anggota geng, karena bajunya sama semua. Saya kurang jelas, apa tulisan di kaus mereka. Yang jelas, saya melihatnya. Tapi mereka nongkrong sebentar sekitar 15 menit. Setelah itu, mereka langsung pergi,” katanya. (ron)