KASONGAN – Drainase yang mampet di Jalan Tjilik Riwut. wilayah Desa Hampalit, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Kasongan, membuat air meluap hingga ke jalan. Kondisi tersebut dikeluhkan masyarakat sekitar.
Yanto (55) warga setempat menuturkan, air hujan selalu tumpah dan membanjiri jalan protokol. Hal itu terjadi akibat mampetnya saluran drainase yang tertutup pasir hingga sampah.
”Pokoknya, kalau sudah hujan deras, jalan pasti banjir. Sebab, drainase di kiri kanan jalan tidak berfungsi akibat mampet," katanya, Jumat (9/2).
Salah satu solusinya, yaitu memperbaiki sistem drainase tersebut, baik yang masuk maupun keluar. Namun, upaya itu terkesan belum mendapat perhatian pemerintah desa sejak beberapa tahun terakhir.
”Kalaupun tidak ada anggarannya, paling tidak kepala desa memberikan imbauan atau ajakan kepada masyarakat agar membersihkan drainase di depan rumah atau tokonya masing-masing," ujarnya.
Kepala desa Hampalit Pandede membenarkan, jalan protokol tersebut kerap dilalui air pascahujan deras. Menurutnya, upaya untuk menormalisasi saluran drainase sudah dilakukan beberapa kali. Namun, air tetap saja meluber hingga ke jalan.
”Kalau menurut saya, hal itu disebabkan tingginya debit air hujan, sehingga drainase tidak mampu lagi menampung air. Walaupun sudah dibersihkan, pasir kembali menumpuk lagi karena daerah ini memang bertanah pasir," sebutnya.
Sejauh ini, pihaknya belum menganggarkan bantuan dana desa untuk mengatasi masalah tersebut. Pasalnya, persoalan drainase merupakan wewenang pemerintah provinsi.
”Saya sempat beberapa kali mengimbau warga untuk membersihkan drainase secara sukarela. Mungkin mereka sudah terlalu bosan, karena pasir terus menerus menumpuk tiap hujan," ujarnya.
Akibat luapan air masuk hingga ke badan jalan, lanjutnya, membuat tanah di bahu jalan tergerus dan menyebabkan aspal jalan merongga. Pada titik jalan yang landai, pasir terus menumpuk di atas aspal.
”Selain terkelupas, aspalnya juga mulai berlubang. Kalau sudah hujan deras, luapan air drainase bisa berlangsung selama beberapa hari. Penyebabnya karena kiriman air dari daerah yang lebih tinggi, sedangkan drainase satu-satunya saluran untuk mengeluarkan air ke sungai," pungkasnya. (agg/ign)