SAMPIT – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membantu korban kebakaran di kawasan permukiman Teluk Dalam Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Bantuan dikumpulkan dari seluruh anggota organisasi guna meringankan beban korban.
Ketua GOW Kotim Rahmawati menyampaikan, GOW merupakan binaan Pemkab Kotim. Anggotanya berinisiatif membantu korban kebakaran dengan memberikan bantuan bahan pokok makanan dan pakaian layak pakai.
”Sedikit perhatian dan bantuan dari anggota organisasi wanita di Kotim ini diharapkan dapat meringankan beban para korban,” jelas Rahmawati.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ketua Organisasi Bhayangkari, Persit, Dharma Wanita Persatuan, dan beberapa organisasi wanita lainnya. Bantuan yang dikumpulkan setiap organisasi diserahkan secara bersamaan langsung kepada korban melalui ketua RT setempat.
”Jangan dilihat dari sedikit banyaknya yang kami berikan, tapi paling tidak niat kami untuk berbagai dapat sampai langsung kepada masyarakat yang memang sedang membutuhkan,” pungkasnya.
Kebakaran di perkampungan Teluk Dalam Jalan Ketapi Sampit terjadi 23 Januari lalu. Sebanyak sepuluh bangunan di kawasan itu hangus jadi arang, yakni 7 rumah, musala, sekolah, dan bangunan hidran. Ratusan pelajar kehilangan gedung SDI Daruttaslim yang ikut dilalap api.
Bupati Kotim Supian Hadi saat mengunjungi lokasi kebakaran beberapa waktu lalu, sempat memberikan semangat kepada korban. Dia juga menawarkan solusi kepada warga agar melakukan penataan ulang dan rehab terhadap rumah di kawasan tersebut.
Setelah melakukan pengecekan langsung dan rapat bersama sejumlah pejabat terkait di lokasi kebakaran, warga ditawarkan agar merehab total rumah di kawasan tersebut, terutama yang terbakar.
”Kawasan Teluk Dalam ini merupakan kawasan kumuh di tengah kota dan memang perlu dilakukan penataan. Jika warga setuju menyerahkan tanahnya kepada pemerintah untuk dikelola dan ditata, akan dilakukan pembangunan pada 2019 mendatang,” katanya.
Rencananya, akan dibangun rumah tipe 36 yang kemudian diserahkan kembali kepada pemilik asalnya. Rumah itu diberikan secara gratis dan akan dilengkapi fasilitas listrik dan PDAM. Pada tahap awal akan dibangun sekitar 100 unit rumah di tiga RT dengan estimasi anggaran yang diajukan sekitar Rp 15 miliar tahun 2019. (dc/ign)