SAMPIT – Panitia Sampit Expo telah membatalkan Color Run sebagai salah satu agenda dalam meramaikan jalannya acara akbar tersebut. Setelah sebelumnya menuai polemik di kalangan masyarakat lantaran dianggap tak mendidik dan bertolak belakang dengan budaya lokal, panitia langsung sigap menggantinya dengan acara Kotim Student Day yang berisi marching band dan keterampilan baris berbaris. Kotim Student Day tersebut rencananya akan diikuti oleh seluruh sekolah, baik lokal Sampit/Kotim maupun dari daerah lain.
Panitia Sampit Expo Shantiko Hatmojo mengatakan, pihaknya menjanjikan pengganti Color Run tersebut bakal meriah.
”Karena kemarin Color Run menuai polemik, kami langsung hapus acaranya dari daftar perencanaan. Tapi hal itu tidak menjadi masalah, karena kami masih punya banyak ide untuk mengganti. Lalu, muncul gagasan untuk menghadirkan Kotim Student Day itu. Saya jamin bakal meriah,” ujarnya, Sabtu (17/2) siang kemarin.
Sementara itu, beberapa masyarakat menanggapi pergantian agenda tersebut. Mereka mengapresiasi panitia yang sigap dalam mengganti jenis acara dari Color Run ke Kotim Student Day.
Menurut masyarakat, melibatkan sekolah untuk berpartisipasi dalam memeriahkan acara Sampit Expo adalah ide yang cerdas. Sebab, memberikan ruang pada para peserta didik untuk mempertontonkan atraksi kegiatan ekstrakurikuler yang hampir punah.
”Saya rasa bagus sekali idenya. Karena mengangkat kembali kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah-sekolah. Dengan begitu, para peserta didik merasa bakat mereka dihargai dalam acara tersebut nantinya,” ujar Ayu, warga Jalan Tjilik Riwut, kemarin siang.
Begitu juga halnya dengan Gustiar Abadi. Warga Jalan MT Haryono itu juga mengatakan ia mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh panitia dalam menanggapi tuntutan masyarakat.
Ia berujar, dalam sebuah bisnis event organizer (EO), tuntutan masyarakat ibarat keputusan hakim dalam sebuah persidangan, tak dapat digugat dan berkuasa. Sebab, acara publik yang dikemas dalam bentuk apapun, yang menjadi tolak ukurnya tetap masyarakat yang menentukan sukses-tidaknya sebuah event.
”Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi panitia yang sigap dalam mengubah daftar acara yang tadinya berpolemik, menjadi banyak dukungan. Untuk itu, saya mendukung penuh. Soalnya bisnis EO yang membuat sukses adalah banyaknya antusiasme dari masyarakat,” katanya. (ron/yit)