SAMPIT – Peduli dan membantu sesama tidak hanya dengan materi. Cukup dengan aktif melakukan donor darah, juga jadi salah satu cara menolong sesama. Karena itu, pemerintah mengajak masyarakat agar aktif mendonorkan darah. Selain untuk membantu sesama, juga dapat menjaga kesehatan.
Sekda Kotim Halikinnor mengatakan, selama ini banyak masyarakat yang aktif donor darah. Namun, pada waktu tertentu, masih bisa saja kekurangan darah dan stok kosong di Palang Merah Indonesia (PMI) Kotim.
”PMI Kotim ini sudah sangat profesional dalam pengelolaan darah dan sistem transfusinya. Untuk itu, pemerintah selalu berupaya membantu melengkapi berbagai peralatan untuk menunjang kinerja mereka,” ujarnya.
Halikin meminta pengurus segera mengusul peralatan yang masih kurang untuk segera dipenuhi. Sebab, memang masih ada kekurangan peralatan untuk pemeriksaan terhadap darah, terutama untuk penyakit menular agar dilakukan pengetesan lebih akurat. Selain itu, memberikan pelayanan dengan memisah komponen darah.
”Segera usulkan, dan insya Allah segera akan kami anggarkan dan penuhi kebutuhan peralatan yang diperlukan di PMI, agar pengelolaan darah lebih maksimal lagi,” ujarnya.
Kepala UTD PMI Kotim Yuendri Irawanto mengatakan, untuk tahun 2017, baru ada dua peralatan baru. Pada 2018 diharapkan pemeriksaan terhadap darah dapat ditingkatkan, terutama pengetesan penyakit menular agar hasilnya lebih akurat. Kemudian memberikan pelayanan dengan memisah komponen darah.
”Peralatan di PMI Kotim pada dasarnya masih sangat tradisional, terutama penyimpanan darah masih sangat terbatas. Namun, saat ini sudah ada pembaruan. Tempat penyimpanan darahnya sudah jauh lebih besar,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjutnya, mampu melayani kabupaten tetangga yang belum memiliki UTD, seperti Seruyan, Katingan, dan kabupaten lain, sehingga darah yang didonorkan bermanfaat maksimal bagi masyarakat yang membutuhkan. (dc/ign)