PANGKALAN BUN – M Rusli (65), warga Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) sudah menghilang tanpa jejak selama 40 hari. Hingga kini, pihak keluarganya dibantu Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian. Pria ini dikabarkan hilang saat berkebun di jalan Jendral Sudirman (Bamban), Gang Sintang Sejahtera, Karanganyar, Kelurahan Mendawai, pada Rabu 17 Januari lalu.
Salah satu upaya menunggu Rusli ditemukan, pihak keluarga membangun posko baru di pinggir jalan Jendral Sudirman, depan Gang Sintang Sejahtera, Karanganyar (Bamban), Kelurahan Mendawai. Di depan posko itu juga dipajang poster besar M Rusli.
Abi, salah satu keluarga Rusli mengatakan, awal korban dinyatakan menghilang, pada malam harinya keluarga menuju pondoknya, dan telah menemukan handphone korban, nasi, rokok, dan minuman susu milik Rusli , dengan kondisi tidak beralih dari pondok itu. Selain itu keluarga juga menemukan kelotok yang digunakan Rusli untuk transportasi dari rumah menuju kebunnya.
”Semua benda milik korban itu masih ada di pondoknya, malam sekitar jam 9 kita melakukan pencarian hingga pagi keesokan hari,” ujarnya, Senin (26/2) saat dijumpai di Posko Pencarian Rusli.
Abi meneruskan, segala upaya pencarian telah dilakukan keluarga dan Tim SAR gabungan mulai dari jalur darat dengan radius 5 kilometer, melalui jalur udara menggunakan drone dan helikopter serta melalui jalur sungai menggunakan speedboat. Hasil pencarian tersebut hingga saat ini pun masih nihil.
”Kita melakukan pencarian juga ke Desa Kumai Batu Atas, Desa Bakau, Desa Terantang, tetap tidak ditemukan,” tambahnya.
Tak hanya melibatkan tim SAR gabungan, pencarian Rusli juga melibatkan ratusan orang pintar (paranormal) dari berbagai daerah seperti Martapura, Sampit, Banjarmasin, Banten, Surabaya namun juga tidak membuahkan hasil.
“Rata-rata semua bilang kalau pandangannya gelap, tidak kelihatan apapun,” beber Abi.
Diteruskannya, pihak keluarga menginginkan pihak kepolisian cepat dalam mengusut hilangnya Rusli yang secara misterius itu. Menurut Abi proses hukum dianggap lambat, karena pihaknya sudah ada kecurigaan terhadap seseorang, dengan indikasi perkara lahan.
”Kita juga memerlukan uluran tangan para donatur, perlu logistik untuk makan dan minum, karena kita membantu pihak hukum untuk mencari bukti tadi,” ungkapnya.
Pihak keluarga selain membuka Posko Pencarian Rusli, juga berharap sumbangan dari warga yang melintasi jalan Jendral Sudirman untuk keperluan logistik sehari-hari dalam melakukan pencarian. ”Karena yang mengantar makanan sehari-hari adalah keluarga, keluarga juga saat ini sedang kesusahan,” cetus Abi.
Ditegaskannya, keluarga juga masih penasaran akan hilangnya Rusli secara misterius, karena motif hilang hingga saat ini belum diketahui dan masih simpang siur. Ada yang mengaitkan dengan kasus tanah, mahluk halus dan sebagainya. Pasalnya korban walau umurnya sudah cukup tua, daya ingatnya masih kuat, namun memiliki penyakit asma dan tidak mungkin untuk berjalan cukup jauh.
Walau begitu, pihak keluarga tetap terus melakukan usaha pencarian terhadap korban dengan terus melakukan penyisiran hutan sampai korban ditemukan. ”Harapan keluarga, warga ikut prihatin dan ikut membantu pencarian supaya cepat ditemukan,” tandas Abi. (jok/gus)