SAMPIT – Keberadaan guru yang tergabung dalam Yayasan Tunas Bangsa Kalimantan sebagai penulis buku, diharakan dapat menyukseskan program literasi yang sedang digalakkan di Kotim. Upaya yang dilakukan para guru tersebut dapat menjadi motivasi bagi guru lainnya.
Bupati Kotim Supian Hadi mengapresiasi hal yang dilakukan perkumpulan guru-guru berprestasi tersebut. ”Saya bangga dengan guru yang berprestasi ini. Hal ini tentunya dapat menjadi contoh untuk guru lainnya dan dapat meningkatkan kreativitas dalam proses belajar mengajar,” kata Supian, Sabtu (3/3).
Minat baca dan menulis, lanjutnya, memang harus dipupuk sejak dini. Dimulai dari guru yang ditularkan kepada murid di sekolah. Dengan demikian, kreativitas dalam menulis buku dapat terus dilakukan.
Ketua Yayasan Tunas Bangsa Kalimantan Ros Ermawati mengatakan, pembentukan yayasan tersebut berawal saat mereka mengikut seminar satu guru satu buku. Mereka berinisiatif berkumpul mulai dari guru TK hingga SMA se-Kotim untuk mulai menulis buku.
”Buku-buku yang kami hasilkan saat ini sudah berstandar internasional ISBN, sehingga dapat dijadikan referensi. Dengan harapan, buku tersebut nantinya akan ada di setiap perpustakaan sekolah,” ujar Ermawati.
Pihaknya masih perlu bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas tulisan karya buku-buku mereka selanjutnya. ”Semoga dengan sudah mulainya kegiatan menulis ini akan menggugah guru yang lain untuk juga turut serta menulis buku,” tandasnya. (dc/ign)