PANGKALAN BUN-Ujian Nasional (UN) SMA/SMK sederajat makin dekat, bila tak ada aral melintang UN 2018 akan digelar awal April mendatang. Penerapannya kali ini, bakal ada yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Hal itu seperti disampaikan Kepala Sub Bagian SMA/SMK Kabupaten Kobar, Rahmad Tris bahwa untuk UN tahun 2018 ini selain seluruh SMA/SMK sederajat di Kobar menggelar ujian nasional berbasis computer (UNBK), sistem pelaksanaannya akan berbeda dengan tahun lalu.
”Bila tahun lalu semua wajib online, sekarang ada tiga opsi. Online, semi Online dan Offline,”ujarnya, Jumat (9/3).
Untuk semi online lanjutnya, pelaksanaanya hampir mirip dengan online (daring). Namun perbedaanya hanya pada waktu penyambungan ke jaringan server pusat. Penyambungan (koneksi) ke server pusat hanya akan berlangsung pada waktu-waktu tertentu. Terutama saat aktivasi server, mengunduh soal dan juga mengunduh token (kode) soal yang akan digunakan oleh peserta untuk membuka soal ujian nasional. Sedangkan untuk mode offline (luring), sekolah menyiapkan server dan soal bisa diunduh terlebih dahulu kemudian dibawa ke sekolah. Kemudian untuk aktivasi dilakukan secara offline, sedangkan token bagi siswa untuk membuka soal bisa dikirim melalui sms.
”Kita optimis semua minimal bisa semi online, kalau pun ada yang harus offline kita sudah lakukan antisispasi pengamanan soal agar tidak bocor,”terang Rahmad.
Untuk Kabupaten Kobar, saat ini jumlah peserta UN SMA/SMK sederajat mencapai 3.231 orang yang tersebar di 13 SMA, 14 SMK dan 6 MA. Soal yang akan diujikan tetap sama, yakni Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan satu mata pelajaran pilihan sesuai dengan jurusan masing-masing.
”Pembedanya hanya di mata pelajaran pilihan, dan proses milihnya itu saat pendaftaran semester sebelumnya sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa,”tandasnya.
Pelaksanaan ujian nasional untuk SMK akan berlangsung pada 2-5 April, SMA/MA pada 9-12 April sedangkan UN susulan akan dilakukan pada 17-18 April bagi semua sekolah SMA/SMK dan MA.(sla/gus)