SAMPIT- Wakil Ketua DPRD Kotim, Supriadi mendesak agar kepala daerah dan jajarannya ikut serta peduli dengan tingginya peredaran narkotiba di Kotim ini. Dirinya melihat sejauh ini aksi nyata dari pemerintah setempat untuk aktif dan gencar memerangi narkoba masih belum terlihat. Menurutnya, saat ini yang aktif justru gerakan dari organisasi masyarakat (ormas).
"Sejauh ini kita sendiri melihat bahwa Pemkab Kotim masih belum maksimal dalam upaya pemberantasan dan mencegah peredaran narkotiba. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan saat ini banyak dilakukan oleh aparat dan juga ormas. Lalu dimana peran pemerintah, "ungkapnya.
Pernyataan Supriadi ini, salah satunya didasari lambannya pembentukan Badan Narkotika Nasional (BNN) di kabupaten ini. Padahal lanjutnya, sudah sejak lama organisasi yang sebagai ujung tombak di daerah itu, diharapkan segera berdiri.
Menurutnya juga, tidak sedikit harapan warga kepada pemerintah daerah yang kini dipertaruhkan. Bahkan tegas Supriadi, soal pembentukan BNN Kabupaten Kotim ini jadi sorotan dari Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran.
"Ini artinya pemkab yang lamban. Kondisi sekarang ini urusan seperti itu tidak bisa lagi ditunda-tunda dengan berbagai alasan. Masalah peredaran narkoba ini masalah bangsa dan masalah kita semua. Jadi kita harus peduli semua, "pungkasnya.
Selain itu dirinya juga menyatakan bahwa dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba tidak cukup hanya berserah kepada aparat penegak hukum. Karena, peredaran di Kotim itu sudah dikatagorikan luar biasa, mengingat semua sendi dan lini masyarakat sudah dimasuki para bandar dan mafia barang haram tersebut.
"Untuk hal semacam narkoba ini harus dikeroyok untuk mencegahnya. Kalau kita tidak bersatu padu, maka peredaran barang haram ini akan terus berlanjut dan seperti bola salju , "tandas Supriadi.(ang/gus)