SAMPIT – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Dharma Tirta telah mengoperasikan instalasi pengolahan air (IPA) baru dengan kapasitas 100 liter per detik. Instalasi yang diresmikan kemarin ini diklaim mampu melayani 8 ribu sambungan rumah di Kota Sampit.
Tahun ini juga, PDAM kembali menargetkan pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) kedua dengan kapasitas 200 liter per detik yang mampu melayani 16 ribu sambungan rumah. ”Jika sesuai rencana, tahun 2018 ini akan selesai,” ucap Direktur PDAM Firdaus H Ranggan, Rabu (14/3).
IPA dengan kapasitas 200 liter per detik itu merupakan rencana pembangunan yang kedua oleh PDAM. Pihaknya berharap adanya peran dari pihak ketiga untuk mengerjakan proyek sebesar ini. “Nanti kalau digabung dengan Adaro di Ketapang, seluruh kelurahan di Sampit akan terkover,” lanjutnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan beberapa kendala yang selalu menghambat kinerja PDAM. Selain masalah kurangnya instalasi, juga usia pipa dan jaringan listrik yang belum stabil.
Sementara itu Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi menyampaikan, pembangunan baru IPA yang dilakukan PDAM merupakan program dan komitmen PDAM untuk melakukan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Upaya yang dilakukan memang secara bertahap. Setelah yang IPA yang berkapasitas 100 liter per detik (L/D) dapat dioperasionalkan, maka dilanjutkan lagi untuk pengolahan IPA yang 200 L/D.
“Setelah melihat langsung ke PDAM terlihat jelas bahwa proses pengolahan terus dilakukan oleh pihaknya secara maksimal, penyebab terkendala sampai ke masyarakat ini yang harus dicarikan jalan keluarnya, apakah kerusakan di jaringan atau seperti apa,” jelas Supian, Rabu (14/3) saat menghadiri peresmian IPA baru di PDAM Kotim.
PDAM diminta melakukan pemetaan masalah dari tiap wilayah, sehingga jika ada kendala yang disampaikan masyarakat akan diketahui letak salahnya. Jika air tidak sampai kepada masyarakat pasti ada kendala teknis. Dengan adanya pemetaan kondisi di tiap masalah, maka akan ketahuan kendalanya yang harus diperbaiki.
“Saya optimis dengan jaringan yang baru dioperasionalkan dan yang akan dibangun baru ini akan mampu melayani masyarakat Sampit dan mengurangi jumlah daftar tunggu pelanggan,” ujarnya.
Supian juga menilai PDAM Dharma Tirta Sampit selalu mengeluh kekurangan dana operasional. Padahal, itu bisa ditutupi dengan cara kerja pinjam ke bank atau membuka peluang usaha lain.
“PDAM itu bisa mengajukan untuk penyertaan modal melalui bank-bank yang di Sampit. Di Sampit ini banyak berdiri bank dan tidak mungkin mereka tidak mau diajak untuk kerja sama,” ucap Supian Hadi.
Selain mengajak kerja sama untuk penyertaan modal, kata Supian, masih ada peluang lain yang bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan bagi PDAM. Salah satunya, membuka usaha air minum kemasan.
“Di Kotim ini ratusan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi. Mereka juga bisa diajak kerja sama untuk membeli air kemasan dengan merk PDAM Sampit. Saya harapkan ini bisa jadi bahan masukan bagi direktur PDAM Sampit,” tegas Supian.
Dia mencontohkan, sudah banyak air kemasan baik berupa botol maupun berbentuk gelas plastik yang beredar di Kotim baik dari Banjarmasin maupun dari Jawa. Supian mengingatkan bahwa hal itu bisa dijadikan sebagai contoh agar PDAM Sampit bisa membaca peluang usaha yang pada intinya untuk meningkatkan pendapatan PDAM.
“Saya berharap PDAM jangan hanya mengharap dari pemerintah daerah. Dewan pengawas (sekda) saya harapkan setelah rapat agar memberikan solusi dan rekomendasi bagaimana PDAM itu bisa untung,” saran Supian.
Di samping itu, Supian Hadi juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya bahwa Pemkab Kotim memerlukan orang yang mau bekerja, bukan orang cerdas yang tidak mau bekerja. “Buat apa saya mempekerjakan orang cerdas tapi tidak mau bekerja,” katanya.
Sementara itu, Direktur PDAM Dharma Tirta Sampit Firdaus H Ranggan ketika diberikan masukan oleh orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung ini, dia hanya menganggut dan menyatakan siap.
“Keuntungan bagi PDAM Itu ada pada tarif. Kalau menjual di atas harga profit PDAM pasti untung. Nah, untuk saat ini, PDAM sudah mendekati dari harga rugi,” katanya wawancara terpisah usah kegiatan. (fin/dc/rm-88/yit)