SAMPIT – Sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Kotim terus berupaya bersaing untuk menciptakan pendidikan berbasis teknologi. Salah satunya dilakukan SMK Muhammadiyah Sampit yang menerapkan sistem computer based technology (CBT) atau komputer berbasis teknologi dan baru diterapkan tahun 2018.
Kepala Disdik Kotim melalui Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Penyelenggaraan Tugas Pembantuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Disdik Kotim Asyari mengatakan, CBT ini baru kali pertama diterapkan di sekolah kejuruan di Kotim.
”Baru tahun ini diterapkan sistem CBT ini. Kami dari perwakilan Disdik Provinsi Kalteng menyambut baik sistem tersebut,” ujar Asyari, Kamis (15/3).
Asyari menjelaskan, sistem CBT bisa berjalan di aplikasi google chrome. Sistem ini bisa menggunakan seluler maupun komputer jinjing. Siswa juga bisa langsung melihat hasil setelah mengerjakan butir-butir soal menggunakan sistem tersebut.
”Mereka sudah menjalankan sistem CBT ini saat ujian semester. Hasilnya bagus, siswa bisa langsung melihat hasilnya,” kata mantan Kepala SMAN 4 Sampit ini.
Melalui sistem CBT ini juga, lanjut dia, guru bisa mengetahui siswanya yang mendapatkan nilai, baik atau tidak. Bagi siswa yang mendapatkan nilai kurang baik, guru bisa melakukan remedial atau perbaikan nilai, terutama nilai yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah dibuat dan ditentukan oleh sekolah.
”Saya menilai sistem CBT ini akan membantu sekolah untuk mengetahui kemampuan anak didik sebenarnya. Selain itu, tingkat kejujuran siswa juga bisa terlihat melalui sistem ini, karena saat ujian siswa tidak bisa menyontek,” tegas Asyari.
Perbedaan antara ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dengan sistem CBT, kata Asyari, UNBK harus memiliki ruangan lab serta jumlah komputer yang banyak sesuai dengan jumlah peserta ujian, sedangkan CBT tidak memerlukan itu. Semua cukup melalui seluler android dan komputer jinjing.
”Jadi, sistem CBT ini lebih simpel atau lebih mudah. Untuk itu, kami harapkan seluruh jenjang SMK bisa meniru cara yang telah dilakukan SMK Muhammadiyah Sampit dan begitu juga jenjang SMA,” ujar Asyari. (fin/ign)