PANGKALAN BUN – Di musim penghujan ini, keluhan kerusakan sejumlah ruas jalan kerap dikeluhkan warga. Seperti kerusakan jalan Malijo, Kelurahan Madurejo Kecamatan Arut Selatan, yang terdapat banyak lubang berisi air, sehingga menyulitkan pengguna jalan yang melintas.
Pantauan koran ini, titik kerusakan terparah berada di sekitar SDN 4 Madurejo yang berjarak sekitar 50 meter. Dititik ini lubang jalan cukup dalam ditambah lagi ketika hujan turun, maka jalan terlihat seperti kubangan. Warga setempat sangat berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan apalagi jalan tersebut masih berada didalam kota.
”Rusak parah sepanjang jalan Malijo banyak terdapat lubang-lubang jalan, bahkan sampai ke jalan Natai Arahan juga sama, banyak lubang khususnya di jalan sisi kiri jika dari dalam kota,"tutur Syaiful, seorang warga Madurejo yang mengaku sering melintas di jalur tersebut.
Menurutnya, selain kerusakan jalan itu diperbaiki, warga juga berharap kendaraan truk fuso yang sering melintasi jalan itu bisa ditertibkan, karena kekuatan jalan juga tidak seimbang dengan kapasitas kendaraan berat tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Agus Yuwono pernah mengatakan, bahwa dana perbaikan jalan tersebut sudah teranggarkan di tahun 2018. Namun, terkait kapan dimulainya pengerjaan masih belum diketahui secara detail.
"Jalan itu adalah jalan provinsi, tapi memang kita pengguna manfaat sehingga tetap dianggarkan APBD Kobar,"tuturnya . Ia juga sempat menyayangkan kendaraan besar seperti fuso dan peti kemas yang melintas dan tidak mengukur kemampuan jalan tersebut.
Sementara itu berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Kobar, bahwa jalan Malijo ditahun ini akan dilakukan pelebaran dan peningkatan jalan. Proses pelelangan sudah selesai, dengan pagu Rp 8,5 miliar lebih.
Terpisah, kerusakan jalan yang dikeluhkan warga juga terjadi di jalan Gang Yunus, jalan Panglima Utar, Desa Sungai Kapitan, Kecamatan Kumai. Jalan menuju sekolah TK Sit Cendekia dan SDN 1 Sungai Kapitan itu, terbelah dua menjadi parit sedalam hampir setengah meter.
Warga Pangkalan Bun, Ade Rido Hadi yang melintasi jalan tersebut menuturkan, jalan tersebut sepertinya dibiarkan sudah lama dengan kondisinya seperti itu. Diungkapkannya, jika hujan deras maka menurut pengakuan warga sekitar, air hujan mengalir cukup deras mengikuti aliran alur yang sudah terbentuk di tengah jalan.
"Jalan terbelah karena kiri kanan tidak ada parit, sehingga air yang mengalir saat diguyur hujan berada di tengah jalan yang dalamnya di atas lutut orang dewasa,"paparnya, Jumat (16/3) kepada Radar Pangkalan Bun.
Ade menambahkan, kondisi jalan tersebut tentunya tidak hanya membahayakan orang tua yang mengantar anaknya yang menuju sekolah, tetapi juga membahayakan anak-anak yang berjalan kaki menuju sekolahnya.
"Panjang jalan yang rusak sekitar 10 sampai 15 meter dengan kedalaman parit di tengahnya sekitar 20 hingga 40 sentimeter," cetusnya.
Ade Rido berharap kepada pemangku kepentingan atau pihak yang berwenang bisa memperhatikan jalan tersebut dan semoga hatinya tergerak untuk memperbaiki jalan tersebut.
"Semoga Kobar semakin baik dalam pembangunan, khususnya di gang Yunus ini dan tentunya memberikan keberkahan bagi warga Kobar serta pembangunan memberikan dampak yang positif bagi warga yang tinggal di gang Yunus," pungkasnya. (sam/jok/gus)