PANGKALAN BUN –Peredaran minuman keras (miras) di wilayah Kotawaringin Barat (Kobar) masih marak, kendati sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang melarang sama sekali peredaran minuman beralkohol tersebut. Seperti Selasa (20/3) tadi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, menangkap 3 penjual miras di tiga lokasi terpisah.
Sebelum melakukan penangkapan dan mengamankan barang bukti belasan botol miras, petugas penegak Perda itu melakukan pengintaian selama tiga hari.
Komandan Regu III Satpol PP Kobar, Sayid Abdul Badawi menuturkan, lokasi pertama yakni jalan menuju lokalisasi Dusun Dukuh Mola, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan. Pada penangkapan sekitar pukul 11.00 WIB itu, mereka mengamankan AJ beserta barang bukti 6 botol anggur merah dan 6 botol anggur putih. Kemudian, anggota lanjut bergerak ke eks Kalimati Lama, jalan Kumpai Batu Atas RT 04, dan di lokasi ini mereka mengamankan seorang penjual miras berinisial Y, beserta barang bukti 6 botol susu macan, sekitar pukul 12.00 WIB.
”Kita kembangkan kembali dan masih di Kumpai Batu Atas lalu mengamankan S dengan barang bukti 1 botol anggur merah. Tiga target penjual miras ini sudah dicapai semua dan diserahkan ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Satpol PP dan Damkar Kobar,” paparnya kepada Radar Pangkalan Bun, Rabu (21/3) kemarin.
Badawi meneruskan, penangkapan target pertama berawal dari hasil informasi masyarakat bahwa ada yang membawa miras di jalan menuju Dukuh Mola. Pihaknya pun melakukan pengintaian dengan anggota Satpol PP berpakaian preman, kemudian melakukan penyergapan dan pengepungan menggunakan mobil patroli yang sebelumnya disembunyikan di dalam hutan.
Kemudian penangkapan target kedua, menurutnya hasil pengintaian anggota berpakaian preman selama 3 hari, lalu jadwal patroli melakukan pemancingan, dengan pura-pura jadi pembeli. Dan langsung dilayani oleh pelaku penjual miras.
Sementara itu penangkapan target ketiga, menurut Badawi merupakan hasil pengembangan informasi dari target 1 dan 2. Bahwa ada penjual miras di Desa Kumpai Batu Atas, lalu target 1 dan 2 diperintahkan untuk melakukan pembelian dan mendapatkan 1 botol anggur merah, seharga Rp 90 ribu.
“Kami melakukan pencarian karena anggota terkuras tenaga atas penangkapan pelaku pertama dan kedua, sehingga tidak maksimal mencari barang bukti yang lain dan hanya menemukan 1 botol anggur merah saja, pada pejual yang ketiga,” pungkasnya.
Ditambahkan Badawi, inti dalam pelaksanaan operasi ini agar yang mau melakukan perbuatan melanggar Perda miras, bisa sedini mungkin mereka tertibkan, supaya tidak berkembang lebih besar lagi. (jok/gus)