SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Kamis, 22 Maret 2018 16:21
Prihatin Tingginya Perceraian, Tawarkan Solusi Pertahankan Rumah Tangga

Mengenal Winarti, Pemenang Lomba MTQ Cabang Makalah Alquran

JUARA: Winarti (kiri) dan pemenang lainnya saat bersama Wakil Bupati Kotim Taufiq Mukri.(DESI WULANDARI/RADAR SAMPIT)

KEGAGALAN tak membuat Winarti patah arang. Meski sempat ragu mengikuti kompetisi Musabaqah Tilawatil Quran tahun ini karena pernah gagal sebelumnya di ajang yang sama, dia kembali tampil. Kali ini, usahanya tak sia-sia. Dia keluar sebagai juara.

YAN ALFRITS, Sampit

Winarti (21) tak menyangka bakal menjadi juara umum lomba MTQ ke-49 tingkat Kabupaten Kotim cabang makalah Alquran saat mewakili Kecamatan MB Ketapang.

”Alhamdulillah, tahun ini bisa menang. Berarti rejeki buat saya. Disyukuri saja,” ucap Winarti seraya senyum.

Wanita yang akrab disapa Wiwin ini masih melanjutkan pendidikan sarjananya di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit. Dia mengambil jurusan pendidikan ekonomi di kampus tersebut.

Dia menuturkan, persiapan yang dilakukan untuk lomba cukup banyak. Materi yang disiapkan tidak hanya berasal dari satu  sumber. Dia harus menelusuri banyak sumber untuk mendapatkan data yang lengkap, mulai dari buku, koran, internet, dan narasumber lain.

Bahkan, bungsu dari empat bersaudara itu harus sering-sering konsultasi terkait ayat-ayat Alquran ke dosen agamanya di kampus. Kurang lebih dua minggu sebelum pelaksanaan lomba, secara intensif dia mendalami risetnya.

Menurut Wiwin, cabang lomba yang diikutinya berlangsung dalam dua tahap. Pertama penyusunan makalah dan kedua presentasi. Pelaksanaan lomba dimulai Minggu (11/3) pagi.

Namun, dia masih harus memenuhi kewajibannya bekerja sehari sebelumnya di Kota Sampit. Sabtu (10/3) sore, setelah bekerja, dia bergegas memacu motor matik merahnya berangkat ke lokasi perlombaan di Kecamatan Cempaga.

Satu jam perjalanan menuju lokasi itu, Wiwin beristirahat di pondok yang sudah disediakan panitia, sembari menyiapkan materi untuk pembuatan makalah. Di sana, dia hanya membawa beberapa data dan referensi dari buku dan laptop.

”Semua kebutuhan sudah disediakan oleh panitia,” ucap gadis manis penyuka novel itu.

Saat pelaksanaan lomba tahap pertama, peserta harus menyusun makalah mulai dari awal. Laptop yang dibawa ke-34 peserta ditukar panitia untuk mencegah kecurangan. Lokasi lomba di salah satu ruangan kelas SMPN 1 Cempaga. Panitia membatasi waktu pengerjaan makalah mulai pukul 07.00 – 17.00 WIB.

Berjam-jam duduk dan membuat makalah merupakan tantangan tersendiri bagi peserta. Wiwin juga merasa keadaan perlahan menjadi kurang kondusif.

Dia mengaku sempat gugup mengetahui peserta yang mengikuti lomba tahun ini rata-rata berasal dari pondok pesantren maupun yang kuliah agama. ”Iya, minder banget. Pesertanya ada yang S2, guru, sampai dari lulusan Gontor,” kata wanita penggemar film drama korea itu.

Wiwin mengaku memilih tema ketahanan keluarga sebagai topik utama pembahasan makalahnya daripada tema revolusi mental. Alasannya, dia prihatin dengan tingginya angka perceraian di Kotim. Dalam makalah itu, dia menggagas beberapa solusi untuk menekan tingginya angka perceraian.

Sebagai duta GenRe 2016 lalu, pembahasan mengenai ketahanan keluarga bukanlah hal baru bagi wanita murah senyum itu. Hal itu merupakan salah satu modal dalam menggarap makalahnya.

Setelah menyelesaikan makalah, dia harus menunggu pengumuman juri pada Selasa (13/3) siang. Tak banyak yang bisa dilakukannya selain berdoa agar dapat lolos ke babak final. Hasilnya, Wiwin berhasil masuk tiga besar.

Pada tahap kedua lomba, tepatnya Selasa malam, Wiwin harus mempresentasikan makalah yang ia tulis di hadapan para juri. Dia mengaku tidak terlalu banyak kendala saat sesi tanya jawab dilangsungkan.

”Alhamdulillah lancar saja waktu itu. Juri lebih banyak tanya mengenai gagasan yang saya tulis,” ucap Wiwin.

Meski begitu, dia juga sempat deg-degan lantaran peserta sebelumnya ditanya juri mengenai tafsir dari Alquran secara mendalam. Beruntung, kekhawatirannya tidak menyertainya saat presentasi.

Setelah melalui dua tahap seleksi lomba, Wiwin harus kembali ke Sampit. Bukan karena ingin pulang, tetapi ia harus kembali bekerja. Rabu (14/3) pagi seusai subuh, ia memacu kuda besi miliknya menuju Sampit. Padahal, malam hari di hari yang sama, dia harus menghadiri pengumuman pemenang lomba.

”Saya cuma ngambil cuti dua hari, Senin dan Selasa. Jadi, Rabu ya harus masuk kerja lagi,” kisah wanita yang gemar mengikuti lomba dan kompetisi itu.

Alhasil, Wiwin harus kembali bertolak ke Cempaga Rabu (14/3) malam itu. Namun, ia tidak sendirian. Kali ini ia diantar dosennya ke lokasi pengumuman dan penutupan lomba, setelah adzan magrib dikumandangkan.

Tak disangka, makalah Alquran yang ditulisnya dengan topik ”Solusi Jitu Membangun Ketahanan Keluarga” ternyata menjadi pilihan juri sebagai pemenang. Dia tidak menyangka dapat menjadi juara. Dengan begitu, Wiwin akan mewakili Kotim pada lomba MTQ selanjutnya di tingkat provinsi April mendatang.

”Masih banyak yang harus saya perbaiki. Di makalah saya banyak salah ketik. Saya juga harus banyak baca lagi, terutama yang berkaitan dengan topik yang saya bahas,” kata Wiwin.

Mengenai persiapan lomba berikutnya, dia yakin dan optimistis menjadi yang terbaik. Persiapan materi dan pemahaman akan lebih ditingkatkan lagi, berusaha maksimal dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.

Di jenjang provinsi nanti, dia berharap bisa membawa Kotim keluar sebagai juara. Dia sedikit berpesan kepada para mahasiswa di Kotim, agar untuk aktif berkarya dan berprestasi. Menurutnya, pemuda Kotim juga bisa bersaing dengan mahasiswa dari luar pulau.

”Saya juga berharap semoga mahasiswa di Kotim terus aktif berkarya dan berprestasi. Biar gak kalah sama mahasiswa jebolan Jawa,” kata Wiwin.

Harapan ke depannya, Wiwin ingin melanjutkan studinya ke jenjang S2. Tak muluk-muluk, ia hanya ingin kuliah S2 di tempat yang dapat ia jangkau. Kalau sesuai minatnya, ia ingin mengambil studi pendidikan akuntansi.

”Cukup impian saya saja. Karena kuliah S2 juga biayanya mahal,” kata Wiwin dengan senyum. (***/ign)


BACA JUGA

Senin, 18 November 2024 12:32

Masyarakat Kompak Wujudkan Pilkada Damai

SAMPIT – Suasana penuh semangat dan keceriaan menyelimuti Taman Kota…

Senin, 11 November 2024 16:17

TBBR Siap Wujudkan Pilkada Damai 2024

KUALA PEMBUANG - Organisasi masyarakat adat yang tergabung dalam Tariu…

Jumat, 08 November 2024 10:40

Pemkab Lamandau Gelar Kejuaraan Voli Antarpelajar

NANGA BULIK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau menggelar…

Jumat, 08 November 2024 10:39

Sukamara Kembangkan Olahan Udang Vaname dan Bandeng

SUKAMARA - Dengan adanya lomba kreasi masakan khas Sukamara  berbahan…

Jumat, 01 November 2024 15:17

Apdesi Kotim Siap Bersinergi

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menaruh harapan besar…

Rabu, 30 Oktober 2024 13:14

Dermaga Terapung Tempat Rekreasi dan Bongkar Muat

SUKAMARA - Keberadaan dermaga terapung atau kubus apung yang disediakan…

Jumat, 25 Oktober 2024 10:51

Dermaga Apung Dipasang di Kawasan Pelabuhan Pasar Inpres

SUKAMARA - Kawasan pelabuhan Pasar Inpres Sukamara mulai dilakukan penataan…

Rabu, 16 Oktober 2024 12:21

Pemdes Sekabupaten Sukamara Gelar Rakor

SUKAMARA - Kegiatan Rapat Koordinasi Evaluasi Pemerintahan Desa (Rakor Pemdes)…

Selasa, 15 Oktober 2024 13:05

Warga Diminta Patuhi Pelaksanaan Operasi Zebra

SUKAMARA – Kepolisian Resor (Polres) Sukamara melaksanakan apel gelar pasukan…

Jumat, 11 Oktober 2024 10:29

Debat Publik Paslon akan Digelar Dua Kali

SUKAMARA- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukamara akan melaksanakan debat…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers